Delapan Pemuda Yang Terlibat Perang Sarung di Gedangan Malang, Dilakukan Pembinaan dan Buat Pernyataan

0
Para pemuda belasan tahun yang terlibat perang sarung saat mendapatkan pembinaan dari Polsek Gedangan dan Muspika setempat.(foto:sudutkota.id/SW)
Advertisement

Sudutkota.id – Terlibat perang sarung saat Ramadhan, delapan pemuda belasan tahun dilakukan pembinaan oleh Polsek Gedangan, Polres Malang, Selasa (11/3/2025). Mereka juga diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

Sebelumnya, kedelapan pemuda tersebut terlibat perang sarung di Jalan Raya Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada Senin (10/3/2025) dini hari.

Dari data di kepolisian, delapan pemuda tersebut terdiri dari siswa aktif maupun putus sekolah. Yang berusia antara 13 hingga 17 tahun. Diketahui ada yang berasal dari sekolah tingkat SMP, SMK dan juga putus sekolah.

Pembinaan dipimpin langsung Kapolsek Gedangan, AKP Slamet Subagyo itu, dilaksanakan di Balai Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Hadir juga unsur Muspika Kecamatan Gedangan, perangkat desa, dan orang tua para pemuda itu.

Pada kesempatan itu, Kapolsek Gedangan AKP Slamet Subagyo mengatakan, pembinaan pada para pelaku perang sarung itu, untuk memberikan edukasi serta peringatan keras agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.

“Mereka kami hadirkan bersama orang tuanya untuk diberikan pembinaan. Mereka juga wajib membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya, yang disaksikan orang tua dan perangkat desa,” kata Slamet Subagyo, Selasa (11/3).

Di acara itu, kedelapan pemuda itu juga diminta untuk langsung meminta maaf kepada orang tua mereka masing-masing. Dan menegaskan peran orang tua dalam mengawasi perilaku anak mereka.

Terpisah, Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar menyampaikan apresiasinya atas respon cepat yang diambil oleh Polsek Gedangan. Menurut dia, sanksi pembinaan yang diberikan kepada para pemuda tersebut, adalah langkah preventif untuk mencegah terjadinya potensi gangguan Kamtibmas.

” Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Polsek Gedangan untuk melakukan pembinaan. Hal ini penting untuk mencegah aksi serupa agar tidak terulang. Semua tahu, bahwa perang sarung ini bukan sekadar kenakalan remaja, tapi bisa memicu kekerasan dan merugikan banyak pihak,” kata Bambang.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Polres Malang akan terus mendorong seluruh jajarannya untuk aktif dalam upaya pencegahan terjadinya perang sarung dan aksi kenakalan remaja lainnya. Terutama selama bulan Suci Ramadhan ini.

Selain itu, ia juga meminta kepada para orang tua, guru, dan tokoh masyarakat ikut berperan dalam mengantisipasi kejadian serupa.

“Kami dari kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran bersama harus dibangun agar generasi muda tidak terjerumus ke perilaku negatif,” tutupnya.(SW)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here