Sudutkota.id – Mulai besok pagi, arus lalu lintas di pusat Kota Malang akan mengalami perubahan signifikan. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang bersama jajaran lintas sektor akan mengimplementasikan skema rekayasa lalu lintas baru, khususnya di kawasan Jalan Brawijaya hingga sekitar Jalan Tumapel.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Wijaya Saputra, menyampaikan bahwa persiapan teknis untuk rekayasa lalu lintas sudah hampir rampung. Dan uji cobanya akan dimulai sejak subuh esok hari, Rabu (14/5/2025).
“Besok pagi, barrier-barrier akan kami lepas. Kemudian pengalihan arus lalu lintasnya kami mulai pukul 9 pagi,” kata Wijaya saat ditelpon awak media, Selasa (13/5/2025).
Wijaya menambahkan, rekayasa lalu lintas ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak. Mulai dari Kodim, Polresta Malang Kota, CBM, Satpol PP, hingga perangkat kelurahan dan kecamatan.
Menurut Wijaya, skema rekayasa lalu lintas ini merupakan bagian dari rencana besar penataan lalu lintas kota yang telah disusun sejak 2023.
“Ini bukan keputusan sepihak Dishub, tapi keputusan bersama dalam forum lalu lintas. Di dalamnya ada banyak elemen, termasuk Diskopindag untuk penataan pedagang kaki lima,” jelas Wijaya.
Salah satu perhatian utama dalam rekayasa lalu lintas ini adalah penertiban penggunaan trotoar. Selama ini, kawasan sekitar Kayutangan hingga Splendid kerap dipenuhi pedagang dan parkir liar. Sehingga fungsi trotoar sebagai jalur pejalan kaki menjadi tidak optimal.
“Trotoar yang selama ini dipakai untuk berdagang atau parkir, akan kami kembalikan sesuai fungsinya. Kami sudah mulai sosialisasi, khususnya kepada pedagang dan juru parkir di sekitar Splendid dan Kayutangan,” jelas Wijaya.
Ia menyebutkan, bahwa langkah ini dilakukan dengan pendekatan persuasif bersama pihak kecamatan dan kelurahan.
Terkait parkir di sepanjang Jalan Brawijaya, Wijaya menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan relokasi parkir agar hanya berada di sisi kiri jalan, sesuai ketentuan nasional.
“Pengemudi di Indonesia berada di kanan, maka parkir harusnya di sisi kiri. Kami pindahkan pelan-pelan, sambil kami awasi dan beri sosialisasi. Bukan hanya ke juru parkir, tapi juga ke pedagang dan warga sekitar,” katanya.
Terkait area Gerbang Tumapel, Wijaya mengatakan, bahwa area tersebut akan ditutup sementara selama masa uji coba.
“Itu nanti kami tutup dulu, masa percobaan kami tutup. Penutupnya kamu buat sementara saja, bisa pakai keresek hitam atau semacamnya. Tapi kami upayakan semuanya berjalan dulu, yang penting dimulai,” ucapnya.
Rekayasa lalu lintas ini akan dijalankan dalam masa uji coba selama kurang lebih satu bulan. Namun, menurut Wijaya, masa itu bisa lebih cepat tergantung evaluasi lapangan.(mit)
“Prediksi kami tidak terlalu lama. Karena ini tidak serumit saat rekayasa Kayutangan dulu. Ini hanya bagian dari skenario besar yang sudah kami siapkan sejak awal tahun lalu,” tambahnya.
Dishub berharap, dengan dimulainya rekayasa ini, titik-titik kemacetan kronis seperti di simpang Jalan Kauman, Tumapel, dan sekitarnya bisa lebih terurai, dan ruang kota bisa kembali lebih manusiawi.
“Intinya, ini bukan semata rekayasa teknis. Ini soal mengembalikan ruang publik kepada masyarakat. Kita ingin Kota Malang jadi kota yang nyaman, tertib, dan ramah bagi semua,” tutup Wijaya.(mit)