Daerah

Dispangtan Kota Malang Gencarkan Vaksinasi Cegah Kembali Merebaknya Kasus PMK

5
×

Dispangtan Kota Malang Gencarkan Vaksinasi Cegah Kembali Merebaknya Kasus PMK

Share this article
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi turun langsung untuk meninjau pemberian vaksin kepada para peternak.(foto:Diskominfo)

Sudutkota.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang melakukan beragam upaya mitigasi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak di Jawa Timur.

Seperti diketahui, PMK menyerang binatang berkuku genap seperti sapi, kambing, dan domba. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebabkan luka pada mulut dan kaki hewan ternak.

Hewan yang terjangkit PMK menunjukkan tanda klinis seperti produksi air liur berlebih, luka dan lepuh di sekitar mulut, lidah, dan gusi, kulit teracak, pincang, penurunan nafsu makan, hingga demam.

Menyikapi hal tersebut Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi mengatakan, saat ini kasus PMK di Kota Malang sudah aman dan terkendali.

“Dari sejumlah kasus yang muncul, kini telah tertangani dan kembali sehat. Sejak Januari kemarin sempat ada 18 kasus, alhamdulillah sudah sembuh karena ada proses pengobatan dan perawatan,” terang Slamet dalam keterangan persnya, Kamis (13/2/2025).

Ia menyebutkan, telah mendapat pasokan vaksin dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Melalui vaksinasi tersebut, diharapkan ternak akan memiliki kekebalan terhadap virus PMK.

Pada Januari 2025, Dispangtan mendapat alokasi 200 dosis vaksin PMK. Dan pada Februari ini, mendapatkan tambahan 600 dosis. Berupa vaksin kedua dan vaksin booster.

“Bulan ini, ada alokasi dari Kementan 200 dosis, dan dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim 400 dosis. Dan sudah kami distribusikan ke seluruh kelurahan yang ada ternaknya,” ujar Slamet.

Langkah mitigasi lainnya, lanjut dia, selain vaksinasi adalah menyuplai vitamin, obat cacing, dan disinfektan gratis ke seluruh peternak di Kota Malang.

Tak hanya menggencarkan vaksinasi dan langkah mitigasi tersebut di atas. Dispangtan Kota Malang juga memberikan sosialisasi secara langsung kepada para peternak dan juga dengan memanfaatkan media sosial dalam komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) pada masyarakat terkait PMK.

Slamet juga mengungkan, bahwa ketersediaan daging dan susu di Kota Malang hingga saat ini masih relatif aman.

“Untuk daging dan susu, kami juga masih menerima pasokan dari daerah lain. Namun ternak yang masuk dan keluar harus menyertakan surat keterangan kesehatan hewan dari dinas setempat,” tutupnya.(AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *