Sudutkota.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaha serta Bupati Probolinggo, Muhammad Haris Damanhuri Romly, menyerahkan alsintan kepada perwakilan gapoktan Probolinggo, di Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Senin (4/8)2025).
Sejumlah alsintan yang diserahkan yaitu, satu unit Corn Sheller Mobile untuk Kelompok Tani Sido Tentrem Desa Sidomulyo, satu unit Handtraktor Rotary untuk Kelompok Tani Sumber Rejeki 1 Desa Rondokuning, serta lima unit Handsprayer Electric untuk Poktan Mahajaya Tani Liprak Wetan, Desa Liprak Wetan.
Selain itu, Khofifah juga memberikan satu unit handtraktor Rotari kepada Poktan Mahajaya Tani Liprak Wetan Desa Liprak Wetan, dan satu unit Corn Sheller Mobile untuk Kelompok Tani Tunas Harapan, Desa Karanganyar.
Penyerahan bantuan tersebut turut diserahkan oleh Panglima Komando Armada II, Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Bupati Probolinggo Muhammad Haris Damanhuri Romly, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Heru Suseno, serta Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurrachman dan Intan Cahya Kurnia Sari.
Menurut Khofifah, penyerahan bantuan alsintan ini adalah wujud upaya peningkatan produktivitas pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Alsintan yang kami serahkan hari ini adalah pengadaan khusus dari APBD Jatim untuk petani Probolinggo. Ini adalah upaya kami untuk mempercepat ketahanan pangan di Indonesia. Sehingga kesejahteraan dan keadilan sosial untuk semua masyarakat bisa segera terwujud,” katanya.
Khofifah menjelaskan, ketahanan pangan Jawa Timur sudah sangat stabil. Pasalnya, luas baku sawah (LBS) Jawa Timur telah mencapai 1.207.997 ha, dan telah menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional.
“Maka, sebenarnya ketahanan pangan Alhamdulillah sudah bisa kita lihat di Jawa Timur. Tapi sebagai lumbung pangan nasional, ini adalah penguatan kita dan kontribusi agar kedaulatan pangan merata di seluruh penjuru,” terangnya.
LBS di Jawa Timur seluas 1.207.997 Ha, terdiri dari lahan irigasi teknis seluas 719.598 Ha (59,57 persen) serta lahan irigasi non teknis/tadah hujan seluas 488.379 Ha (40,43 persen), dengan luas panen yang dihasilkan mencapai 1.616.985 Ha (angka tetap BPS 2024).
Sementara, untuk tanaman jagung Jawa Timur, luas panen mencapai 739.157 Ha menurut angka tetap BPS 2024. Produksi Jagung Pipilan Kering (JPK) pada kadar air 28 persen mencapai 6.216.814 Ton, dan produksi Jagung Pipilan Kering (JPK) pada kadar air 14 persen mencapai 4.595.752.
Di Desa Sukokerto sendiri, LBS Kec. Sukokerto terdiri atas 205 Ha (statistik) dan 164 Ha (riil). Target tanam pada Agustus ini adalah 50 Ha dengan varietas padi Inpari 32 dan provitas 7 ton GKP/Ha.
“Kalau dari laporan Pak Bupati dan Pak Kadis, komoditi utama di Probolinggo adalah padi dan jagung. Tapi kalau sedang musim panas begini, ada yang bergeser ke tembakau. Walaupun masih ada beberapa daerah yang bertahan di padi karena Alhamdulillah irigasinya bagus,” ucapnya.
“Saya doakan, di semua tempat irigasi dan fasilitasnya selalu baik dan terjaga. Biar mereka selalu punya pilihan. Dan ini merupakan esensi dari kemerdekaan yang sedang kita rayakan di bulan ini,” pungkasnya.(yul)