Peristiwa

Dua Nelayan Asal Lombok Tewas Usai Perahunya Dihantam Ombak

398
×

Dua Nelayan Asal Lombok Tewas Usai Perahunya Dihantam Ombak

Share this article
Empat orang nelayan asal Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengalami musibah saat berburu ikan dengan busur panah diperairan Kondangmerak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah nelayan yang meninggal tenggelam usai perahunya dihempas ombak besar di perairan Kondangmerak.(foto:dok.humaspolres)

Sudutkota.id – Empat orang nelayan asal Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengalami musibah saat berburu ikan dengan busur panah diperairan Kondangmerak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Musibah terjadi setelah perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak, Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Dalam peristiwa ini dua nelayan ditemukan meninggal dunia dan dua lainnya dalam kondisi selamat.

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar menyampaikan, Satpolairud Polres Malang menerima laporan terkait kejadian dari dua orang nelayan yang berhasil selamat.

“Benar, Satpolairud Polres Malang menerima laporan adanya kecelakaan laut yang menyebabkan dua orang nelayan meninggal dunia akibat perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak besar,” ujar Bambang, Sabtu (26/4) malam.

Bambang menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal, diketahui keempat nelayan tersebut adalah Zulpa Komandani (22), Mujeman (44), Suparman (44), dan Sahnan (35).

“Jadi mereka ini berangkat mencari ikan menggunakan perahu bermesin ganda dari Pantai Kondangbuntung, Desa Tambakrejo, pada Jumat (25/4) sore,” jelasnya.

Baca Juga :  Pohon Asam Besar di Singosari Tumbang, Tutup Dua Jalur Malang-Surabaya dan Menimpa Beberapa Kendaraan

Setibanya di perairan Kondangmerak, mereka mulai berburu ikan. Namun, pada tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB, cuaca di perairan memburuk disertai angin kencang dan ombak besar.

“Pada saat cuaca buruk terjadi, dua orang korban, yaitu Suparman dan Sahnan, terhempas ke laut. Sedangkan dua nelayan lainnya, Zulpa dan Mujeman, berhasil bertahan dengan berpegangan pada perahu,” beber Bambang.

Sekitar pukul 03.30 WIB, Mujeman melihat Suparman mengapung di laut dan berupaya menyelamatkannya. Namun, saat berhasil dinaikkan ke perahu, Suparman sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Kedua nelayan selamat kemudian membawa jenazah Suparman kembali ke daratan di Sendangbiru dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” terangnya.

Mendapat laporan tersebut, petugas Satpolairud Polres Malang bersama unsur TNI AL dan tim SAR langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian korban yang masih hilang.

Baca Juga :  Tak Kuat Nanjak Karena Kelebihan Muatan Truk Terjang Motor

“Setelah dilakukan pencarian bersama SAR dan nelayan setempat, korban kedua atas nama Sahnan akhirnya ditemukan pada pukul 13.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terdampar di Pantai Selok, Desa Bandungrejo,” imbuh Bambang.

Bambang menyebut, korban ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian awal. Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk keperluan pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada keluarga.

Sebagai barang bukti, petugas mengamankan perahu jenis speed bermesin ganda Yamaha 15 PK dengan ukuran panjang 8 meter dan lebar 1,3 meter.

Polres Malang mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem saat melaut.

“Kami mengingatkan kepada para nelayan untuk memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut, demi keselamatan bersama,” pungkasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *