Sudutkota.id – Kecelakaan tunggal terjadi di Jembatan Kedungkandang, Kota Malang. Sebuah truk Mitsubishi warna kuning dengan nomor polisi AB 8488 BB, mengalami kecelakaan tunggal saat melaju dari arah selatan menuju utara, pada Jumat pagi (9/5/2025) kemarin, sekitar pukul 08.30 WIB.
Dalam insiden kecelakaan tunggal ini, sopir truk, A. Hidayatulloh (53), warga Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Pantauan di lapangan diketahui, truk tersebut hilang kendali dan menabrak pembatas jalan hingga akhirnya melintang menutup sebagian besar badan jalan jembatan.
Posisi kendaraan yang melintang menyebabkan kemacetan parah di kedua arah selama lebih dari satu jam. Warga yang berada di sekitar lokasi segera berupaya memberikan pertolongan, namun korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kabin truk.
Pihak kepolisian dari Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polresta Malang Kota langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan mengatur lalu lintas yang sempat tersendat.
Kanit Gakkum, Ipda M. Isrofi, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil awal pemeriksaan dan keterangan sejumlah saksi, kecelakaan tunggal ini diduga kuat akibat pengemudi kehilangan konsentrasi saat mengemudi.
“Truk berjalan dari arah selatan ke utara. Dugaan sementara, pengemudi tidak fokus dan kehilangan kendali sehingga menabrak pembatas jalan,” ungkap Ipda Isrofi, Sabtu pagi (10/5/2025).
Saat kejadian, korban mengemudi seorang diri tanpa ditemani kernet. Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mendalami penyebab kecelakaan secara menyeluruh. Termasuk kemungkinan adanya faktor teknis seperti rem blong atau kondisi kelelahan ekstrem dari pengemudi.
Petugas medis yang tiba di lokasi memastikan bahwa A. Hidayatulloh telah meninggal dunia di tempat kejadian. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke instalasi forensik rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Truk yang menghalangi lalu lintas berhasil dievakuasi menggunakan mobil derek sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah evakuasi dan pembersihan jalan, arus lalu lintas kembali normal secara bertahap. Sejumlah petugas tetap disiagakan untuk mengatur kelancaran arus kendaraan yang masih padat usai kejadian.
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan tunggal yang disebabkan oleh faktor kelalaian atau kondisi fisik pengemudi. Pihak Polresta Malang Kota mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, terutama pengemudi kendaraan besar, agar selalu memeriksa kondisi fisik dan kendaraan sebelum bepergian.
“Jangan paksakan diri untuk tetap berkendara jika dalam kondisi lelah atau mengantuk. Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tapi juga menyangkut orang lain,” tegas Ipda Isrofi.
Jembatan Kedungkandang sendiri dikenal sebagai salah satu titik vital penghubung antar kawasan di Kota Malang, sehingga insiden kecelakaan di lokasi ini berpotensi menyebabkan gangguan lalu lintas skala besar. Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra sangat dibutuhkan saat melintasi kawasan ini.(mit)