Sudutkota.id- Badai tropis Ewiniar yang melanda negara Filipina pada akhire pekan lalu menurut pihak berwenang Filipina memakan korban setidaknya tujuh orang tewas.
Presiden Ferdinand Marcos Jr mengatakan pada Selasa (28/05) bahwa upaya pencarian dan penyelamatan akan terus berlanjut.
“Badai tersebut berdampak pada hampir 27.000 orang, dan mengganggu operasional tiga bandara dan sembilan pelabuhan selama akhir pekan,” jelas Marcos dalam keterangannya menjelang kunjungan kenegaraan ke Brunei.
Ewiniar telah membawa angin kencang dan hujan lebat di provinsi-provinsi di selatan ibu kota, menutup bandara dan pelabuhan serta mengganggu pasokan listrik.
Badai tersebut bergerak menuju pantai timur Jepang pada hari Selasa, dengan kecepatan angin hingga 130 kilometer per jam (80 mph) dan kecepatan angin hingga 160 kpj (100 mph).
Seperti dilapokan Reuters, menurut badan bencana nasional, seorang gadis berusia 14 tahun dipastikan tewas di provinsi selatan Misamis Oriental setelah sebuah pohon tumbang menimpa kendaraan yang diparkir yang ia tumpangi dan siswa lainnya terluka.
“Di provinsi Quezon, sebelah timur ibu kota, enam orang dilaporkan tewas,” kata mayor polisi, Elizabeth Capistrano.
Di antara korban tewas terdapat dua pria berusia 56 dan 22 tahun yang tenggelam, serta seorang pria berusia 39 tahun yang tertimpa pohon tumbang.
Ewiniar adalah badai tropis pertama yang melanda Filipina tahun ini. Negara di Asia Tenggara ini mengalami rata-rata 20 badai setiap tahunnya, yang seringkali mengakibatkan hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang mematikan. (Ka)
