Sudutkota.id – Rencana revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang akhirnya memasuki tahap realisasi. Proyek pembenahan ikon kota ini dipastikan akan dimulai pada pertengahan September 2025, setelah adanya rapat koordinasi akhir antara Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan pihak Bank Jatim pada Kamis (11/9/2025).
Revitalisasi akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim senilai Rp 5 miliar. Program ini sejatinya sudah masuk agenda sejak 2023 lalu, namun baru bisa terealisasi tahun ini setelah seluruh persiapan teknis dan administrasi diselesaikan.
Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menyampaikan bahwa tahap awal berupa survei lokasi akan dilaksanakan pekan depan. Survei tersebut akan menentukan teknis penutupan kawasan, apakah dilakukan total atau hanya sebagian.
“Jadwal pastinya itu minggu depan survei dulu. Kalau memungkinkan langsung dilanjutkan dengan pelaksanaan. Dari pihak Bank Jatim sudah memastikan pengerjaan dimulai bulan ini, paling lambat dua pekan lagi,” jelas Raymond, yang juga menjabat Sekretaris DLH Kota Malang, Minggu (13/9/2025).
Revitalisasi Alun-Alun Merdeka ditargetkan selesai dalam waktu 105 hari atau sekitar 3,5 bulan. Artinya, jika dimulai pertengahan September, alun-alun diperkirakan bisa kembali dibuka untuk umum pada akhir Desember 2025 atau awal Januari 2026.
Selama pengerjaan, kemungkinan besar kawasan alun-alun akan ditutup sementara. Namun keputusan apakah penutupan dilakukan total atau hanya sebagian masih akan menyesuaikan hasil survei di lapangan.
Revitalisasi Alun-Alun Merdeka akan menyasar sejumlah aspek penting. Diantaranya, perbaikan air mancur dengan konsep dry fountain, semburan air muncul langsung dari permukaan tanah sehingga lebih interaktif dan ramah anak.
Penataan area bermain anak (playground) dengan fasilitas yang lebih aman dan modern, penambahan ornamen taman seperti kursi, media promosi, serta lampu hias untuk pencahayaan.
Perbaikan toilet umum dan penambahan akses ramah disabilitas dan pemeliharaan area hijau dan ornamen yang tetap mengacu pada nilai sejarah dan cagar budaya.
Raymond menegaskan bahwa meski wajah Alun-Alun Merdeka akan diperbarui, nuansa historisnya tetap dipertahankan.
“Konsep revitalisasi ini tidak mengubah identitas alun-alun, melainkan menambah kenyamanan dan memperkuat perannya sebagai pusat aktivitas masyarakat,” ungkapnya.
Alun-Alun Merdeka merupakan salah satu ruang publik tertua di Kota Malang. Kawasan ini sudah ada sejak era kolonial Belanda pada abad ke-19, dibangun dengan konsep alun-alun khas Jawa yang dikelilingi bangunan penting pemerintahan dan keagamaan.
Di sisi utara berdiri Masjid Jami Malang, di timur terdapat Gedung Balai Kota lama, sedangkan di barat berdiri kantor-kantor pemerintahan kolonial. Alun-alun ini menjadi pusat aktivitas sosial, politik, hingga keagamaan masyarakat Malang dari masa ke masa.
Sejak kemerdekaan, alun-alun ini kemudian dinamakan Alun-Alun Merdeka dan terus menjadi ikon utama Kota Malang. Lokasinya yang berada tepat di jantung kota menjadikannya titik kumpul masyarakat, baik untuk acara formal, perayaan hari besar, maupun sekadar tempat bersantai.
Pemkot Malang berharap setelah rampung, Alun-Alun Merdeka semakin representatif sebagai ruang publik sekaligus destinasi wisata keluarga. Dengan wajah baru, alun-alun diharapkan menjadi magnet warga dan wisatawan, serta ikut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Revitalisasi ini juga menunjukkan bentuk nyata kolaborasi pemerintah daerah dengan pihak swasta. Melalui CSR, Bank Jatim ikut berperan dalam meningkatkan kualitas ruang publik di Kota Malang.
Jika berjalan sesuai jadwal, wajah baru Alun-Alun Merdeka bisa dinikmati masyarakat tepat pada momen pergantian tahun, sekaligus menjadi kado akhir tahun bagi warga Kota Malang.
