Daerah

Dispangtan Kota Malang Salurkan Bantuan Alat Pertanian ke 20 Kelompok Tani

41
×

Dispangtan Kota Malang Salurkan Bantuan Alat Pertanian ke 20 Kelompok Tani

Share this article
Dispangtan Kota Malang Salurkan Bantuan Alat Pertanian ke 20 Kelompok Tani
Kepala Dispangtan Kota Malang, Drs. Slamet Husnan.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) terus menggencarkan berbagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan kota.

Salah satunya dengan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian kepada 20 kelompok tani. Yang tersebar di empat kecamatan, yakni Blimbing, Sukun, Kedungkandang dan Lowokwaru.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Drs Slamet Husnan, menyampaikan bahwa bantuan yang diserahkan meliputi berbagai jenis alat pertanian. Mulai dari hand traktor roda dua tipe rotary, hammer mill, sprayer elektrik mini, hingga alat pembuat cairan penghancur limbah organik.

“Alat ini penting untuk mengolah bahan organik seperti kotoran kambing, batang jagung, dan sisa sayuran agar menjadi pupuk atau kompos yang bisa langsung digunakan petani,” ujar Slamet, Selasa (17/6/2025).

Tujuan utama bantuan ini adalah untuk mempercepat proses budidaya, menghemat tenaga kerja, serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Baca Juga :  Jelang Piala Soeratin, Lapangan Madyopuro Rusak Usai Kegiatan Bantengan

“Misalnya, sprayer elektrik sangat membantu untuk penanaman tomat dan hortikultura lain, sedangkan hand traktor rotary mampu menggemburkan tanah lebih cepat dan efisien,” tambahnya.

Slamet menegaskan bahwa seluruh bantuan diberikan berdasarkan hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dan proses verifikasi di lapangan.

“Pengadaan ini tidak asal tunjuk. Semua melalui mekanisme musyawarah kelompok tani dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan lahan masing-masing. Jadi tepat sasaran,” jelasnya.

Ia mengakui bahwa tidak semua wilayah mendapatkan bantuan di tahun ini karena keterbatasan anggaran. Namun, empat kecamatan yang mendapat prioritas dinilai paling siap secara kelembagaan dan kebutuhan teknisnya.

“Tahun ini menyasar Blimbing, Sukun, Kedungkandang, dan Lowokwaru. Ke depan akan kami perluas cakupannya agar semua kelompok tani bisa merasakan manfaatnya,” katanya.

Slamet juga menyebutkan bahwa produksi jagung saat ini mengalami penurunan. Jika sebelumnya rata-rata petani bisa menghasilkan hingga 500 kilogram per musim, kini hanya sekitar 300 kilogram.

Baca Juga :  Djoni Bisa Pegang Banyak Jabatan Karena Punya Backingan Kuat

“Ini menjadi catatan kami. Selain dari sisi teknis pertanian, kami juga tengah mengusulkan agar para petani mendapatkan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk lahan-lahan produktif mereka,” ungkapnya.

Upaya tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Malang dalam menjaga eksistensi pertanian kota di tengah pesatnya alih fungsi lahan.

“Kalau tidak kita dorong dari sekarang, pertanian kota bisa habis. Karena itu, kami tidak hanya bicara bantuan alat, tapi juga perlindungan lahan dan insentif bagi petani,” tegas Slamet.

Program ini juga menjadi sinergi dengan program Kementerian Pertanian yang mendorong kemandirian pangan daerah melalui inovasi dan teknologi tepat guna.

Dispangtan Kota Malang berharap bantuan ini mampu meningkatkan semangat petani dan mendorong regenerasi petani muda di wilayah perkotaan.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *