Sudutkota.id – Warga di kawasan Jalan Piranha Atas RT 01 RW 01, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, digegerkan ledakan petasan dari salah satu rumah warga. Tak hanya kerasnya suara, ledakan bahkan menimbulkan korban luka dan memecahkan kaca jendela.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polresta Malang Iptu Yudi Risdianto, saat dikonfirmasi Jumat (21/3/2025). Disampaikannya, berdasarkan keterangan saksi bernama Didik Purnomo (45) warga setempat, peristiwa ledakan ini diketahui sekitar pukul 12.15 WIB, Kamis (20/3/2025) siang kemarin.
“Saat itu saksi mendengar suara ledakan yang dikira berasal dari ban truk yang pecah. Namun, setelah melihat kepulan asap, ia langsung menuju lokasi kejadian. Sesampainya di tempat kejadian, ia menemukan sisa-sisa petasan rakitan yang diduga dibuat oleh anak-anak. Mereka memang sering meracik petasan sebelumnya,” ujar Yudi, Jumat (21/3).
Masih berdasarkan keterangan saksi dan korban, lanjut Yudi, kejadian bermula saat sekelompok anak sedang meracik petasan berukuran sedang. Kemudian salah satu anak mencoba menyalakan bubuk bahan petasan menggunakan sendok. Nahasnya, percikan api dari sendok tersebut menyambar petasan yang berada di bawahnya. Hingga petasan tersebut langsung meledak.
Akibat kejadian itu, lima anak yang berada di lokasi kejadian menjadi korban ledakan. Yakni, tiga korban masih duduk di kelas 3 dan 4 SD, sedangkan dua lainnya duduk di kelas 1 SMP.
Kelima korban itu yakni, MV (14), warga Jalan Lodan, yang mengalami goresan kaca pada betis kanan. AFP (11), warga Jalan Ikan Piranha Atas, mengalami bakar dan goresan kaca pada tangan kiri, kaki kiri dan kanan. RO (13), warga Jalan Ikan Hiu, mengalami luka bakar pada tangan kiri dan kaki kanan, kiri.
Kemudian, GY (14), warga Jalan Ikan Hiu, yang mengalami luka pada telinga sebelah kiri dan GA (14), warga Jalan Piranha Atas, yang mengalami luka di bagian lengan dan wajah sebelah kiri.
“Kelima korban yang mengalami luka-luka tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Lavalete, untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan,” sambung Yudi.
Hasil penyelidikan petugas kepolisian terungkap, bahwa kelima korban ini diketahui belajar merakit petasan dari konten di YouTube.
“Mereka dapat ilmu dari YouTube, meracik sendiri, beli bahannya sendiri juga lewat online,” ungkap Yuris, panggilan akrab Iptu Yudi Risdianto.
Sebelum ledakan itu terjadi, ternyata sehari sebelumnya, yakni pada Rabu (19/3/2025) malam, mereka sudah berhasil membuat petasan/mercon.
“Kemarin malam itu, mercon buatan mereka jadi dan dicoba. Meski ukurannya kecil, tetapi suaranya sangat keras sekali,” paparnya.
Dan masih berdasarkan keterangan saksi, lanjut Yuris, mercon buatan mereka itu terbilang sederhana. Yaitu, seluruh bahan-bahannya dimasukkan ke dalam kertas yang digulung lalu diberi sumbu.
Karena uji coba pada sehari sebelumnya sukses, mereka pun kembali membuat mercon keesokan harinya. Namun ternyata, justru jadi malapetaka.
“Jadi siang tadi itu, mereka bikin dan mau uji coba. Saat dinyalakan, sepertinya percikan apinya menyambar ke bahan-bahan lainnya dan akhirnya terjadi ledakan tersebut,” pungkasnya.
Hingga berita ini dituliskan, petugas kepolisian dari Polresta Malang Kota, masih melakukan penyelidikan.(AD)