Terekam CCTV, Maling Burung Murai Juragan Bakso Viral di Medsos

0
Potongan gambar rekaman CCTV yang menunjukkan aksi para pelaku pencurian burung murai milik juragan bakso di kawasan Klojen, Kota Malang.(foto:sudutkota.id/AD)
Advertisement

Sudutkota.id – Aksi pencurian kembali viral di media sosial. Kali ini aksi dua orang pencuri yang menggondol burung murai berikut sarangnya di kawasan Klojen, Kota Malang.

Aksi mereka diketahui berdasarkan rekaman CCTV, sekitar pukul 16.34 WIB, pada Rabu (29/01/2025). Korbannya bernama Sarip (55), seorang pedagang bakso yang tinggal di Jalan Mayjen Panjaitan Gang 19, Kelurahan Penanggungan, Kecanatan Klojen, Kota Malang.

Sarip (korban) saat ditemui awak media mengungkapkan, saat itu kondisi lingkungan di sekitar rumahnya sedang sepi. Ditambah saat itu sedang hujan gerimis.

“Saat itu burung murai medan saya gantung di dekat pintu rumah seperti biasanya. Dan saat itu saya sedang mencincang daging untuk membuat pentol bakso,” ujar Sarip, Jumat (31/01/2025).

Usai melakukan aktifitasnya, Sarip keluar rumah hendak memasukan burung murainya bersama burung kicau lainnya ke dalam rumah.

Dan betapa terkejutnya dia, ketika mengetahui burung murai medan beserta sangkarnya sudah tidak ada di tempatnya. Sementara burung kicau lainnya masih ada di gantungan depan rumah.

Mengetahui burungnya raib, Sarip segera melapor ke Ketua RT setempat. Warga kemudian memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi. Dari rekaman terlihat dua pria mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun tanpa pelat nomor menyatroni rumah korban.

“Pelakunya dua orang laki-laki yang berboncengan motor tanpa plat nomor. Salah satu pelaku menunggu di atas motor, sementara yang lain turun dan mengambil burung saya,” terang Sarip.

Setelah berhasil mencuri, para pelaku langsung melarikan diri ke arah utara. Sarip menduga, mereka sudah mengamati situasi sebelum beraksi. Menurutnya, pelaku tampak mengetahui lokasi rumah dan keberadaan burungnya.

“Akibat kejadian ini saya mengalami kerugian yakni nilai jual burung murai sekitar Rp 2,5 juta dan sangkar burung bernilai sekitar Rp 650 ribu. Jadi hampir Rp 3 jutaan,” imbuhnya.

Hingga kini, Sarip belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Ia masih mempertimbangkan langkah selanjutnya dan memilih menunggu perkembangan lebih lanjut.

“Saya masih sebatas melapor ke Ketua RT setempat. Belum ada rencana melaporkannya ke pihak kepolisian,” pungkasnya.(AD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here