Sudutkota.id – Soal adanya parkir liar dalam acara Penutupan KWB Ramadhan Fest di Pasar Induk Among Tani dengan menampilkan artis panggung kondang Gilga Sahid dikeluhkan pengunjung. Bahkan, hal itu ramai diperbincangkan di media sosial. Hal itu lantas mendapatkan respon dari Kelurahan Temas.
Lurah Temas Adi Santoso mengatakan bahwa stempel dan karcis parkir yang ramai diperbincangkan oleh warganet merupakan milik lingkungan RT 03 RW 10.
“Itu stempel lingkungan ketua RT.3 RW.10 dan bukan kelurahan. Kami tidak mengetahui hal tersebut karena tidak ada laporan kepada pihak kami,” ungkapnya, Sabtu (6/4/2024).
Menurut Adi, apa yang dilakukan oleh warga Kelurahan Temas mungkin untuk membantu pengamanan kendaraan para pengunjung karena masuk dalam lingkungan tersebut.
Adi bahkan menegaskan bahwa kawasan Kelurahan Sisir ada yang menarik hingga Rp 50 ribu, sedangkan di kawasan Temas hanya Rp 10 ribu serta meminta awak media juga mengkonfirmasi pihak pelaksana
Namun ketika wartawan menunjukkan yang diramaikan oleh warganet adalah parkir dengan tarif Rp 35 ribu, ia mengaku belum mengetahui. “Waduh nanti saya cek ke RT/RW nya,” jawabnya singkat.
Media ini telah melakukan upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu, Aris Setiawan, selaku dinas pelaksana kegiatan tersebut, namun belum ada respon.
Sementara, Kepala UPT Pasar Among Tani, Agus Suyadi, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya juga tidak merespon. Bahkan, awak media sudah melakukan panggilan sebanyak 10 kali. Hingga artikel ini disusun, belum ada keterangan dari pihak manapun terkait hal itu.
Untuk diketahui, dalam berita sebelumnya, bahwa warga net mengeluhkan adanya parkir liar dengan tarif tinggi saat acara Penutupan KWB Ramadhan Fest di Pasar Induk Among Tani dengan menampilkan artis panggung kondang Gilga Sahid. Nominal parkir roda dua sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, sedangkan untuk mobil Rp 35 ribu.
Menurut Kabid Parkir Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi bahwa warga yang ikut melakukan parkir di kawasan tersebut diantaranya pemuda, karang taruna, dan perwakilan masyarakat dari RW 9 dan RW 10 Kelurahan Temas.
Padahal pihak Dishub sudah mengimbau yang disampaikan melalui tokoh masyarakat bahwa terkait penarikan parkir tersebut seyogyanya tidak dibatas kewajaran.
Namun Chilman mengungkapkan, kondisi di lapangan di luar kemampuan Dishub untuk mengendalikan saat itu. (Dn)
