PendidikanWisata

KKNT Mahasiswa Arsitektur ITN Malang Ubah Desa Jadi Destinasi Wisata 

78
×

KKNT Mahasiswa Arsitektur ITN Malang Ubah Desa Jadi Destinasi Wisata 

Share this article
Carangrejo
Salah satu Master Plan pembangunan Alun-alun desa yang disulap menjadi destinasi wisata, karya mahasiswa Arsitektur ITN Malang. (Foto: Sudutkota.id/ded)

Sudutkota.id – Sejumlah 25 mahasiswa Prodi Arsitektur S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mengakhiri program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT). Mereka  merancang master plan untuk lima desa di Kabupaten Jombang, dan satu desa di Kabupaten Malang. Selama empat bulan, mereka menggali potensi desa untuk diwujudkan dalam bentuk desain dan peta jalan strategis (master plan).

Ketua Program Studi Arsitektur S-1 ITN Malang, Ir. Gaguk Sukowiyono, MT., menyatakan, KKNT memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Dimana mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, bersosialisasi, dan mengangkat potensi desa agar gaungnya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Mahasiswa dihadapkan pada permasalahan yang kompleks di lapangan. Dengan ilmu yang mereka miliki, mereka harus mampu menyelesaikannya,” ujar Gaguk, Rabu (27/08/2025).

Ia juga menyampaikan, sambutan dari desa sangat positif, lantaran merasa terbantu karena kini memiliki “pegangan” untuk mengembangkan desa. Keberhasilan ini tidak hanya menguntungkan desa, tetapi juga ITN Malang. Dengan adanya master plan, perangkat desa kini memiliki panduan yang jelas untuk mengajukan pendanaan dari berbagai sumber, termasuk CSR atau dinas terkait.

“Ini menjadi sarana promosi tidak langsung, dan menjadikan desa-desa tersebut sebagai desa binaan kami (ITN Malang),” ujar Gaguk.

Dosen pendamping KKNT, Komang Ayu Laksmi H.S, ST., M.Ars, menyebut, program KKNT sangat penting untuk mengasah skill mahasiswa. Pengalaman ini dinilai menjadi bekal berharga saat mahasiswa lulus nanti. “Mereka belajar menghadapi stakeholder, dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda dari di kampus,” kata Komang.

Di bawah bimbingan Komang Ayu Laksmi, ST., M.Ars bersama Hamka, ST., MT. dan Sri Winarni, ST., MT., lima mahasiswa merancang master plan untuk mengembangkan alun-alun desa menjadi destinasi wisata. Tim beranggotakan Daulat Rajif Azlan Syah, Putra Nabil Rabbani, Gading Sindhuarta Prabowo, Arif Andrianto, dan Naufal Azi.

Mereka mengusung konsep “Carangrejo BioVibe”. Konsep ini menggabungkan tema kontemporer-biofilik, yang memadukan desain modern dengan kedekatan pada alam. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan lingkungan binaan.

Dengan mempertimbangkan kondisi tapak berupa lahan sawah datar seluas ±2 hektar, tim memilih desain dengan memanfaatkan potensi agraris. Filosofi lokal “Carang” (ranting) dan “Rejo” (makmur) menjadi inspirasi utama yang melambangkan pertumbuhan dan kesejahteraan desa.

“Desain ini diharapkan dapat menghidupkan kembali pujasera yang sepi dan menjadi solusi atas kebutuhan desa akan ruang interaksi, rekreasi, dan pusat kegiatan,” ujar Putra Nabil.

Guna mewujudkan keinginan desa, master plan mencakup berbagai fasilitas pendukung UMKM, kegiatan seni, edukasi, dan rekreasi. Beberapa fasilitas utama yang direncanakan antara lain amfiteater, foodcourt, lapangan multifungsi, dan galeri pameran.

Selain itu, akan dibangun fasilitas rekreasi seperti kolam renang, area kebugaran luar ruangan, dan playground, serta fasilitas pendukung seperti musala dan area parkir.

Desain ini juga menyertakan taman pangan sebagai sarana edukasi. Seluruh fasilitas tersebut dirancang menggunakan material lokal yang efisien dan ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *