Sudutkota.id – Sunardji, warga Jalan Suwari Utara No. 46, Kelurahan Sukun, Kota Malang, dikejutkan oleh sosok tak biasa yang menyelinap ke pekarangan rumahnya. Seekor ular besar tampak melata pelan di antara genteng dan dinding.
Bukan sembarang ular, sisiknya mencolok, dengan warna kuning cerah menyala di bagian bawah tubuhnya. Sunardji tak butuh waktu lama untuk bertindak. Dalam kondisi panik, ia segera menghubungi Unit Pemadam Kebakaran Kota Malang. Laporan masuk ke pusat komando Damkar pada pukul 06.01 WIB.
Regu 4, yang saat itu bertugas, langsung bergerak. Dipimpin oleh Komandan Wakim, tim meluncur ke lokasi hanya delapan menit kemudian dengan satu unit kendaraan light rescue. Petugas tiba pukul 06.17 WIB dan langsung melakukan penyisiran di sekitar rumah, mengikuti titik terakhir keberadaan ular.
“Kami langsung cek area genteng dan bagian belakang rumah, sesuai laporan. Ular kami temukan di sela-sela genteng, posisinya cukup tersembunyi tapi masih bisa dijangkau,” ujar Wakim kepada Sudutkota.id.
Evakuasi dimulai pukul 06.19 WIB dan berlangsung selama 21 menit. Meski berlangsung relatif cepat, petugas tetap mengutamakan kehati-hatian, mengingat jenis ular ini dikenal memiliki kekuatan lilitan yang bisa membahayakan.
Setelah berhasil dievakuasi, ular jenis Python Reticulatus atau sanca kembang ini dipindahkan ke tempat yang lebih aman, jauh dari permukiman warga. Panjangnya diperkirakan lebih dari dua meter, dengan tubuh kekar dan motif sisik yang mencolok. Kombinasi warna kuning cerah, hitam, dan coklat membuatnya mudah dikenali tapi juga mudah menimbulkan kepanikan.
Tak hanya evakuasi, petugas juga memberikan edukasi kepada pemilik rumah mengenai cara mencegah ular masuk, seperti menutup celah di dinding, rutin membersihkan pekarangan, serta menghindari tumpukan barang di sudut rumah yang bisa jadi tempat persembunyian.
Operasi ini turut mendapat dukungan dari satu unit ambulans milik J99 Foundation dan beberapa relawan tangguh. Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian ini.
Fenomena kemunculan ular liar di lingkungan permukiman memang kerap terjadi di wilayah Malang, terutama saat musim hujan dan suhu lembap membuat hewan-hewan mencari tempat berteduh.(mit)
