Sudutkota.id-Perayaan kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions pada Sabtu malam (31/05) waktu setempat berujung pada kerusuhan di beberapa wilayah Prancis. Menurut laporan sementara Kementerian Dalam Negeri, lebih dari 500 orang ditangkap dan dua orang meninggal dunia dalam insiden terkait perayaan tersebut.
Data yang dirilis Minggu pagi menyebutkan 559 orang ditangkap, termasuk 491 di Paris. Dari jumlah itu, 320 orang masih ditahan polisi. Sementara itu, 192 orang dilaporkan mengalami luka-luka, termasuk 22 anggota pasukan keamanan dan tujuh petugas pemadam kebakaran.
Dikutip dari Reuters, dua korban jiwa tercatat dalam insiden terpisah. Seorang pria berusia 20-an meninggal setelah tabrakan kendaraan di Paris, yang menurut kepala polisi Laurent Nunez, masih dalam penyelidikan apakah terkait langsung dengan perayaan tersebut. Sementara di kota Dax, seorang pemuda berusia 17 tahun dilaporkan meninggal akibat luka tusukan.
“Penyelidikan hukum akan menentukan apakah (kematian di Paris) dapat dikaitkan dengan perayaan tersebut atau tidak. Pada tahap ini, tampaknya hal itu terkait dengan perayaan tersebut,” kata Nunez.
Kerusuhan terjadi di beberapa lokasi, termasuk kawasan Champs Elysees yang menjadi pusat perayaan. Kerumunan besar massa memicu kerusakan pada halte bus dan kendaraan, sementara polisi anti huru-hara membalas lemparan proyektil dengan gas air mata dan meriam air.
“Kita sedang berada di babak pertama, bisa dibilang begitu, karena sore ini kita akan menyaksikan parade di Champs Elysees,” sambungnya.
Pihak berwenang juga melaporkan ratusan kebakaran, termasuk lebih dari 200 kendaraan yang dibakar. Kementerian Dalam Negeri mengantisipasi potensi kerusuhan susulan saat PSG dijadwalkan merayakan gelar di Parc des Princes pada Minggu malam. Sekitar 5.400 petugas keamanan dikerahkan di Paris untuk mengamankan jalannya perayaan dan parade yang akan berlangsung di Champs Elysees.
“Jumlah kehadiran maksimum telah ditetapkan, lebih dari 100.000 orang diizinkan, dan hanya yang mengikuti pawai yang dapat masuk. Kami akan bersikap tegas namun proporsional jika terjadi upaya penghalangan jalan atau serangan terhadap petugas,” pungkas Nunez. (kae)