Sudutkota.id – Suasana Peringatan hari jadi Desa Baturetno Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang ke1.096 di tahun 2025 ini menjadi sangat meriah dengan dihadirkannya parade check sound yang diarak sejauh 2 km lengkap dengan para dancer dan lampu aksesorisnya.
Sejak sore jalan raya Baturetno yang merupakan jalan alternatif Lawang-Pakis sudah mulai dipadati oleh penonton dan pedagang kaki lima. Acara diawali dengan iring-iringan karnaval Kepala Desa Baturetno Solehan yang diarak dengan naik Jeep diikuti oleh berbagai elemen masyarakat yang ada di Desa Batureno seperti sekolah, kelompok masyarakat, lain dari empat dusun yakni Dusun Benel, Nampes, Pakel dan Lowokjarti.
Garis Finish berada tepat didepan Kantor Desa Baturetno dengan dilakukannya peragaan atraksi (perform) oleh tiap kelompok peserta.
Lantaran barisan Truk Check Sound berbaris di dekat Flyover Jalan Tol Pandaan Malang, Banyak Warga dari luar desa yang antusias datang ingin menonton gelaran acara yang spektakuler itu, termasuk beberapa informasi yang disebar melalui media sosial.
Tahun ini Karnaval itu semakin meriah dan penontonnya semakin membludak, diikuti 26 unit truk check sound lengkap dengan hiasan di, truk juga para penari yang memakai baju kreasi dan motif bernilai seni.
peserta Karnaval dan check sound berangkat secara bertahap satu persatu mulai pukul 16.00 dan melakukan atraksi tari-tarian di sepanjang rute karnaval sebelum perform didepan panggung kehormatan dengan jeda waktu pemberangkatan agak panjang, sehingga tidak ada kata terlambat bagi para penonton yang ingin menghadiri Festival hingar-bingar di jalan itu.
“Karnaval check sound ini sudah berjalan sejak tahun 2019 dan setiap pelaksanaannya selalu menjadi magnet yang menarik banyak penonton. Semakin lama peserta dan penontonnya semakin banyak, hal itu juga bisa mendongkrak kelompok UMKM, tidak ada masalah selain jalan alternatif Lawang-Pakis terganggu” tutur Kepala Desa Baturetno, Solehan kepada awak media pada Sabtu,(18/10/2025)
Solehan juga mengaku telah membatasi suara sound system agar tidak mengganggu pendengaran dan getarannya tidak berpotensi menimbulkan kerusakan yang lain.
“Berdasarkan pengalaman tahun lalu, diperkirakan karena banyaknya peserta dengan durasi waktu pemberangkatan yang lama, kemungkinan karnaval ini paling cepat selesai antara jam 02.00 hari Minggu Dini hari,” tambah Solehan kepada sudutkota.id.
Lampu hias yang ada di depan panggung kehormatan juga ikut menyemarakkan suasana, bahkan menjadi daya tarik tersendiri saat berpadu dengan dentuman keras yang keluar dari check sound para peserta parade saat melakukan perform.
“Walaupun suaranya keras sekali, tapi saya cukup senang melihat karnaval ini, karena acara kayak gini Cuma setahun sekali, hanya saja kalau bawa anak kecil jangan lupa beli kapas untuk meredam suara keras,” kata Fauziyah, penonton dari Singosari barat.
