Warga Gondanglegi Malang Digemparkan Mayat Pria Mengapung di Anak Sungai Brantas

0
Jenazah korban saat dievakuasi petugas gabungan. (foto: istimewa)
Advertisement

Sudutkota.id- Sejumlah warga Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang digemparkan adanya sosok mayat berjenis kelamin pria yang ditemukan mengapung aliran anak sungai Brantas (Dam Swerek)  di jalan Dr. Wahidin RT 21 RW 03 Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Minggu (21/7/2024).

Dengan adanya sosok mayat pria yang ditemukan masih mengenakan kaos itu, Petugas Reskrim Polsek Gondanglegi bersama Tim Inafis Polres Malang langsung datang ke lokasi tersebut setelah mendapatkan laporan warga sekitar pukul 11.45 WIB

Demikian dikatakan oleh Kapolsek Gondanglegi, Kompol Nyoto Gelar saat konfirmasi awak media.

“Awalnya kami mendapat laporan dari warga,
kalau ada penemuan mayat mengapung di aliran sungai depan KORAMIL Gondanglegi. Setelah itu, petugas Reskrim Polsek Gondanglegi bersama Tim Inafis Polres Malang langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP,” ungkapnya.

Selanjutnya ia menjelaskan, setelah dilakukan olah TKP identitas korban terungkap.

“Korban bernama Tariono (45) warga Dusun Krajan RT 011, RW 03, Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang,” tutur Nyoto.

Masih menurut Nyoto, dari keterangan pihak korban yaitu anaknya bernama Nurhayati menyampaikan, pada hari Sabtu (20/7/2024) sekira pukul 09.00 WIB, anak korban bernama Nurhayati, memeriksakan ayahnya (Tariono ). ke bidan desa, karena  Tariono merasakan badannya lemah.

“Ketika diperiksa Tariono kondisinya tensi darah sangat tinggi. Kemudian Tariono diantar oleh anaknya pulang ke rumahnya,” terangnya.

Kemudian pada Hari Minggu (21/7/2024) sekitar 08.00 WIB, lanjut Nyoto, Nurhayati  bermaksud mengantar makanan dan obat ke rumah ayahya. Namun rumahnya dalam keadaan kosong, ayahnya tidak ada.

“Tiba-tiba sekitar pukul 13.00 WIB, Nurhayati dapat kabar dari pamong desa bernama Zainal Fanani, bahwa telah diketemukan mayat seorang laki-laki yang mengapung di sungai yang tak lain orang tua dari Nurhayati,” bebernya.

Nyoto menerangkan, atas peristiwa ini pihak keluarga meminta untuk tidak dilakukan autopsi.

“Pihak keluar sudah membuat surat pernyataan yang isinya bahwa kematian orangtuanya adalah musibah dan  tidak akan menuntut secara hukum kepada pihak manapun,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan, jenazah korban sudah dievakuasi ke kamar jenasah RSUD Kepanjen Malang.

“Selanjutnya dimintakan visum sambil menunggu pihak keluarga,” pungkasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here