Sudutkota.id – Perburuan medali dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 kian memanas. Kota Malang menunjukkan performa cemerlang dan kini berada di posisi kedua klasemen sementara perolehan medali.
Kota pendidikan ini menempel ketat posisi puncak yang sementara ini masih dipegang oleh Kota Surabaya. Sementara Kabupaten Sidoarjo bertengger di posisi ketiga.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyampaikan bahwa capaian sementara ini sangat menggembirakan dan sudah melampaui ekspektasi awal.
Menurutnya, sejumlah cabang olahraga (cabor) yang diunggulkan Kota Malang berhasil menyumbangkan medali emas secara konsisten, bahkan beberapa di antaranya melebihi target.
“Kalau secara umum, perolehan medali Kota Malang sudah sesuai dengan target. Bahkan beberapa cabor sudah melampaui. Tapi ini masih berlangsung dan saling kejar-kejaran. Kami tetap optimis karena masih banyak cabor andalan yang bertanding hari ini dan besok,” ujarnya saat ditemui di salah satu venue pertandingan, Selasa (24/6/2025).
Beberapa cabor unggulan Kota Malang antara lain wushu, MMA, dan kabaddi yang masih terus berlangsung dan berpeluang menambah medali. Menariknya, Kota Malang juga berhasil mencuri emas dari cabor-cabor yang sebelumnya tidak dijadikan target utama.
“Pacuan kuda di Belitan misalnya, itu awalnya tidak kami targetkan, tapi ternyata bisa menyumbang emas. Begitu juga motocross di Batu, itu juga berhasil mempersembahkan emas untuk Kota Malang. Ini sungguh luar biasa,” jelas Baihaqi.
Ia merinci, berdasarkan catatan tim satgas dari masing-masing venue, Kota Malang sejauh ini sudah mengumpulkan lebih dari 21 medali emas. Namun, data resmi dari website Triakoni selaku penyelenggara masih mencatat 19 emas. Meski begitu, posisi kedua tetap berhasil diamankan.
“Saya sudah hitung satu per satu. Emas pertama dari atlet habibud 8, lalu dari pacuan kuda, taekwondo 2, motocross 1, dan seterusnya, total lebih dari 21. Tapi di website Triakoni baru tercatat 19. Artinya kita masih punya potensi naik, karena masih ada medali yang belum terupdate,” ungkapnya.
Optimisme tinggi pun disuarakan oleh Baihaqi atas potensi Kota Malang untuk terus bersaing memperebutkan posisi teratas. Ia menilai dukungan penuh dari seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat menjadi salah satu faktor penting yang menyemangati para atlet.
“Kami sangat optimis. Dukungan dari semua pihak luar biasa, terutama dari Pak Wali (Wali Kota Malang Wahyu Hidayat), seluruh OPD, dan masyarakat. Setiap pertandingan selalu ramai dengan supporter. Ini menunjukkan semangat kolektif kita yang luar biasa,” tegasnya.
Ajang Porprov IX Jatim sendiri menjadi panggung penting bagi daerah-daerah di Jawa Timur untuk menunjukkan potensi atletik dan kekuatan olahraga mereka. Kota Malang, yang dikenal sebagai gudang atlet muda potensial, tampaknya tidak ingin sekadar menjadi penggembira.
“Semua ini jadi modal positif, dan kami berharap sampai akhir nanti Kota Malang bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan posisi. Target kami tidak hanya sekadar medali, tapi juga membangun budaya sportivitas dan prestasi yang berkelanjutan,” tutup Baihaqi.(mit)