Sudutkota.id- Pengiriman senjata AS ke Ukraina dilanjutkan pada hari Rabu (12/3), sehari setelah pemerintahan Trump mencabut penangguhan bantuan militer untuk Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia, sementara sejumlah pejabat menunggu respon Rusia terhadap usulan gencatan senjata selama 30 hari yang didukung oleh Ukraina.
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov menekankan pentingnya menunggu informasi secara terperinci sebelum memberikan tanggapan terhadap usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat. Rusia masih menentang opsi apapun selain dari akhir permanen konflik dan harus mempertimbangkan kondisi yang telah diajukan.
“Kami tidak terburu-buru menanggapi pertanyaan tentang gencatan senjata yang diusulkan oleh AS. Saat ini sedang menunggu informasi terperinci dari AS,” terangnya pada wartawan seperti dikutip dari AP News..
Presiden AS Donald Trump berupaya mengakhiri perang tiga tahun dan mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk masuk ke dalam perundingan. Penghentian bantuan AS terjadi beberapa hari setelah Zelenskyy dan Trump berdebat tentang konflik tersebut dalam pertemuan yang menegangkan di Gedung Putih. Namun, Keputusan pemerintah untuk melanjutkan bantuan militer setelah perundingan hari Selasa (11/3) dengan pejabat senior Ukraina di Arab Saudi menandai perubahan tajam dalam pendiriannya
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengungkapkan harapannya agar Rusia bersedia menghentikan serangan terhadap Ukraina dalam beberapa hari ke depan sebagai langkah pertama ke arah perdamaian.
“Kami mencari beberapa titik kontak dengan Rusia untuk melihat apakah Presiden Vladimir Putin siap untuk berunding guna mengakhiri perang,” ujarnya, namun ia menolak memberikan rincian atau mengatakan langkah apa yang mungkin diambil jika Putin menolak untuk terlibat.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Zelensky mengatakan gencatan senjata selama 30 hari akan memungkinkan kedua belah pihak untuk sepenuhnya mempersiapkan rencana langkah demi langkah guna mengakhiri perang, termasuk jaminan keamanan bagi Ukraina.
“Pertanyaan teknis mengenai cara memantau gencatan senjata secara efektif di sepanjang garis depan sepanjang sekitar 1.000 kilometer, tempat drone kecil namun mematikan biasa ditemukan, adalah sangat penting,” katanya kepada wartawan pada hari Rabu (12/3) di Kyiv.
Pengiriman senjata ke Ukraina telah dilanjutkan melalui pusat logistik Polandia, demikian diumumkan menteri luar negeri Ukraina dan Polandia pada hari Rabu. Pengiriman dilakukan melalui pusat NATO dan AS di kota Rzeszow di Polandia timur yang telah digunakan untuk mengangkut senjata Barat ke negara tetangga Ukraina sekitar 70 kilometer jauhnya.
Bantuan militer Amerika sangat penting bagi militer Ukraina yang kekurangan personel dan kelelahan, yang mengalami kesulitan untuk menahan kekuatan militer Rusia yang lebih besar. Bagi Rusia, bantuan Amerika berpotensi menimbulkan kesulitan yang lebih besar dalam mencapai tujuan perang, dan hal itu dapat membuat upaya perdamaian Washington menjadi lebih sulit di Moskow.
Pemerintah AS juga telah memulihkan akses Ukraina ke gambar satelit komersial yang tidak dirahasiakan yang disediakan oleh Maxar Technologies melalui program yang dijalankan Washington. Gambar-gambar tersebut membantu Ukraina merencanakan serangan, menilai keberhasilannya, dan memantau pergerakan Rusia. (Ka)