Sudutkota.id- Pemilik warung soto bernama Bu Lin di Jl. Raya Randuagung RT. 07 RW 07, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dikagetkan seorang pria tua yang tergeletak seperti tidur di tanah tepat belakang warungnya, Senin (26/2) beberapa waktu lalu.
Namun, ketika berusaha dibangunkan oleh pemilik warung, orang tua tersebut tidak ada respon.
Korban diketahui bernama Taufiqul Cholis (58) yang ber KTP warga Jalan Selorejo RT 06 RW 08, Kelurahan/Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade membenarkan kejadian tersebut ketika dikonfirmasi oleh awak media.
“Benar, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik warung soto dalam kondisi tergeletak di tanah, kayak orang tidur. Kemudian saksi (pemilik warung) berusaha membangunkan korban tetapi tidak ada respon,” ujarnya, Rabu (28/2 ).
“Peristiwa itu diketahui saat pemilik warung soto milik Bu Lin Yuniati (57) akan membuka warungnya sekitar pukul 12.00 WIB pada hari Senin tanggal 26 Februari kemarin,” imbuhnya.
Menghindari hal yang tak diinginkan, sambung Kompol Masyhur, saksi langsung menghubungi ketua RT setempat dan mengecek kondisi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Ketua RT setempat langsung menghubungi pihak Polsek Singosari untuk segera ditindak lanjuti,” jelas pria yang pernah menjabat Kasat Polairut Banyuwangi itu.
Selanjutnya, Kompol Masyhur menerangkan, setelah mendapat laporan dari warga, petugas kepolisian Polsek Singosari langsung bergerak menuju TKP dan melakukan olah TKP.
Namun, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Kemudian jenasah korban dievakuasi ke kamar jenasah RSSA Kota Malang untuk dimintakan visum .
“Berdasarkan keterangan pihak keluarga, kalau korban sudah menderita sakit diabetes sejak dua puluh tahun yang lalu. Dan korban sudah lama bercerai dengan istrinya, karena tidak mempunyai keturunan,” tuturnya.
Masih kata Kompol Masyhur, atas peristiwa ini pihak keluarga korban sepakat menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
“Pihak keluarga korban terakhir bertemu pada awal bulan Februari 2024 lalu. Pihak korban juga menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya. (Mt)