Sudutkota.id– Dua pekan terakhir, masyarakat dipusingkan dengan harga beras yang naik. Hal ini membuat Distributor beras di Kota Batu mengurangi stok beras yang ada. Mereka tidak mau mengambil resiko dengan menyetok lebih banyak jenis beras, dikarenakan belum ada tanda-tanda penurunan harga beras.
“Kami mulai menyesuaikan stok beras sejak tanggal 8 Februari kemarin,” terang Sri Murniati, salah satu distributor beras di Kota Batu, Jumat (23/2).
Pihaknya mengaku saat ini hanya memiliki dua jenis beras yang dipasarkan, padahal biasanya dia bisa menjual lima jenis beras yang ada.
“Kita biasanya punya lima jenis, yaitu Bagong, Arjuno, Umi, Koi dan Bulan. Sedangkan yang tersedia saat ini hanya dua jenis, Arjuno dan Bulan,” jelasnya.
Menurutnya, memang ada beberapa jenis beras yang tidak tersedia di pasaran sejak terjadinya kenaikan harga barang pokok tersebut, hal ini dikarenakan banyak distributor yang tidak mau mengambil resiko dengan menambah berbagai jenis beras.
Sri Murniati juga menjelaskan, untuk jumlah pembeli masih terhitung relatif aman meskipun memang adanya penurunan. Karena yang biasanya menjual lima varian kini hanya ada dua varian
“Ini karena penjualan kami tidak hanya berhenti di Kota Batu, alhamdulillah masih aman pembeli, karena kita sistemnya order kirim, mulai dari Batu, Karangploso dan Pujon,” ungkapnya.
Terkait harga, dari distributor rata-rata satu karung beras dengan berat 10 kilogram mencapai Rp 165 ribu. Harga tersebut jika dibagi rata per Kg sekitar Rp 16 ribu.
Kenaikan ini mencapai Margin Rp 1.000 perkilogram, Ia juga mengaku dalam sehari setidaknya masih mampu menjual 2,5 ton beras.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Lestari Aji membenarkan perihal melambungnya harga beras.
“Kenaikannya itu karena pengaruh El Nino dan musim tanam,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Lestari Aji mengungkapkan bahwa Badan Pangan Nasional juga akan menyalurkan stok beras untuk stabilisasi harga pasar dan pasokan. (Dn)