
Sudutkota.id – Perempuan berinisial E (36), warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, harus merasakan dinginnya sel tahanan Polres Malang. Ini setelah ia dilaporkan menggelapkan uang senilai Rp 50 Juta.
Kasus ini terungkap saat korbannya, Sunarko (36), melaporkan uang di rekeningnya raib entah kemana. Sementara ia merasa tidak pernah mengambil uang di rekening BRI nya.
Namun saat terakhir mengecek uang di rekening, saldonya hanya tinggal Rp 17 Ribu. Padahal ia baru saja menerima transfer uang dari keluarganya untuk melunasi hutang di bank.
Atas kejadian tersebut, korban mencetak bukti transaksi dari bank. Dan betapa terkejutnya dia, ternyata banyak transaksi yang tidak dia lakukan. Atas temuan tersebut, pelaku melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Donomulyo.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto menjelaskan, dari hasil penyelidikan pelaku awalnya membantu korban dalam pendaftaran akun BRI Mobile (BRIMO) di bank.
Akan tetapi, setelah pendaftaran selesai, pelaku tidak memberikan username dan password kepada korban. Sehingga pelaku tetap memiliki akses ke rekening tanpa sepengetahuan korban.
“Pelaku menggunakan kesempatan saat membantu korban mendaftarkan akun BRIMO. Dengan akses yang ia kuasai, pelaku kemudian menarik uang korban secara bertahap hingga rekeningnya kosong,” ujar AKP Dadang saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (15/2/2025).
Selanjutnya petugas menelusuri semua riwayat transaksi. Yang mengarah ke beberapa agen BRILink. Tempat pelaku menarik uang.
“Petugas mengidentifikasi alur transaksi pelaku melalui data digital dan rekaman CCTV. Dan pada tanggal 8 Februari 2025 pelaku akhirnya ditangkap di rumahnya,” tutur Dadang.
Petugas juga melakukan penggeledahan terhadap rumah pelaku dan ditemukan satu unit kendaraan bermotor Honda CB150R warna putih merah, serta STNK dan BPKB kendaraan tersebut. Diduga, motor tersebut dibeli dengan uang yang diambil dari rekening korban.
Selain itu, polisi juga mengamankan dua unit ponsel yang digunakan pelaku untuk mengakses aplikasi perbankan korban. Petugas juga mengamankan sebuah tas selempang berwarna hijau toska, sebagai barang bukti.
“Uang hasil menggasak rekening korban oleh terduga pelaku dibelikan sepeda motor, telepon seluler dan tas. Sisanya untuk makan sehari-hari,” bebernya.
Dari pengakuan pelaku, ia mulai mengakses rekening korban sejak November hingga Desember 2024 lalu. Transaksi itu dilakukan secara bertahap, mentransfer dana ke beberapa rekening lain dan menariknya melalui agen BRILink.
Diketahui juga, beberapa transaksi mencurigakan yang ditemukan dalam rekening korban. Antara lain, transfer ke beberapa rekening pribadi pelaku dengan nominal bervariasi. Mulai dari Rp 400 Ribu-Rp 15 Juta. Serta bekas transaksi pembelian pulsa senilai Rp 240 Ribu.
“Total keseluruhan uang yang digelapkan oleh pelaku mencapai Rp 50 Juta,” imbuh Dadang.
Kini pelaku dijerat Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan atau Pasal 362 KUHP tentang pencurian. Dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.(AD)