Sudutkota.id – Akibat intensitas hujan di wilayah Malang Selatan, Jalur Lintas Selatan (JLS) di kelok sembilan, wilayah Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, mengalami longsor.
Informasi yang didapat, longsor di jalur JLS tersebut diketahui terjadi pada Selasa (10/12/2024) malam hingga Rabu (11/12/204) dini hari tadi. Untuk kerusakan diperkirakan sepanjang 50 meter.
Saat longsor itu berlangsung, warga sekitar sempat merekam kejadian itu. Mereka juga mengunggah video amatirnya ke sejumlah platform media sosial.
Dalam video unggahan itu, terlihat sebagian besar badan jalan mengalamai longsor. Sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Bahkan, tanah yang longsor masih terlihat ada pergerakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma membenarkan kejadian itu. Dan sudah melaporkannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Untuk segera mendapat ditindaklanjut.
“Karena JLS statusnya adalah jalan nasional, maka penanganannya dilakukan oleh pemerintah pusat. Informasinya, pihak Balai Besar sudah menuju ke lokasi untuk peninjauan langsung,” jelasnya.
Menurut laporan yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, longsor ini mengakibatkan ruas jalan sepanjang sekitar 50 meter, tidak bisa dilalui kendaraan.
Tim gabungan dari BPBD, DPUBM, Muspika Kecamatan Donomulyo, perangkat desa, dan masyarakat sekitar, telah melakukan koordinasi. Dan langsung memasang tanda peringatan juga garis polisi di lokasi longsor.
Di bagian lain, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, badan jalan mengalami longsor akibat hujan dengan intensitas sedang. Yang berlangsung sejak Selasa (10/12/2024) sore hingga Rabu (11/12/2024) dini hari.
“Akibatnya, ruas jalan JLS di kelok sembilan, mengalami kerusakan parah. Yakni mengalami retak, longsor, dan putus, sepanjang kurang lebih 50 meter,” papar Sadono.
Untuk saat ini, kata Sadono, jalur tersebut ditutup total. Karena terlalu berbahaya untuk dilewati. Oleh sebab itu, pengendara yang akan lewat jalan tersebut, diimbau untuk mengambil jalur alternatif.
Selanjutnya, masih kata Sadono, untuk penanganan lebih lanjut akan diserahkan ke Kementerian PUPR RI. Karena jalur tersebut berstatus jalan nasional.
“Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang akan melaporkan kejadian tersebut kepada Perencana dan Pengawasan Jalan Nasioanal (P2JN) guna menindaklanjuti pembenahan jalan tersebut,” pungkasnya.(Mt)
