Internasional

Gangguan Balon Sampah yang Rutin Dikirim Korea Utara Sudah Dianggap Kelewat Batas

66
×

Gangguan Balon Sampah yang Rutin Dikirim Korea Utara Sudah Dianggap Kelewat Batas

Share this article
Gambar sebuah kantong plastik berisi berbagai benda termasuk yang tampak seperti sampah yang melintasi perbatasan antar-Korea dengan balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, terlihat di Seoul. (foto: Dok. Kementerian Pertahanan Korsel via Reuters)

Sudutkota.id- Gangguan balon sampah yang rutin dikirim Korea Utara membuat Korea Selatan terpaksa berulang kali menutup landasan pacu di dua bandara utama ibu kota Seoul sejak Juni 2024 karena gangguan dari balon pembawa sampah yang rutin dikirimkan oleh Korea Utara,

Menurut seorang anggota parlemen Korea Selatan, Yang Bu-nam pada hari Rabu (25/9), pada 20 hari berbeda sejak 1 Juni 2024, semua atau beberapa landasan pacu di bandara Incheon dan Gimpo ditutup untuk pendaratan atau lepas landas, atau keduanya, ketika balon terdeteksi di sekitarnya.

“Secara total, penutupan berlangsung selama 413 menit,” ungkapnya dalam keterangannya.

Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 5.500 balon dengan kantong-kantong sampah yang melekat padanya sejak akhir Mei , dengan alasan bahwa hal itu merupakan respons terhadap balon-balon yang membawa selebaran propaganda yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan.

Baca Juga :  Yunani Umumkan Kondisi Darurat di Santorini Akibat Serangkaian Gempa Bumi yang Terjadi.

Balon-balon tersebut terbawa angin dan beberapa telah jatuh di wilayan Korea Selatan, termasuk di dekat kantor kepresidenan dan di landasan pacu bandara.

Meskipun sebagian besar berhasil disingkirkan oleh pihak berwenang tanpa insiden, beberapa di antaranya mengganggu lalu lintas bandara dan menyebabkan kebakaran kecil.

Pada tanggal 26 Juni 2024, landasan pacu bandara Incheon ditutup selama total 166 menit, yang merupakan waktu terlama dalam 24 jam, dan pada hari Senin (23/9), lepas landas dan pendaratan ditangguhkan di Incheon, bandara internasional tersibuk kelima di dunia dan pusat kargo penting, selama total 90 menit.

Balon-balon tersebut juga mengganggu operasi di Gimpo, yang berada di tepi barat ibu kota Seoul dan sebagian besar melayani penerbangan domestik.

Baca Juga :  Jumlah Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Meningkat Menjadi 233 Orang

Seorang pejabat maskapai mengatakan kampanye balon Korea Utara telah mempersulit operasi penerbangan , dalam beberapa kasus meningkatkan jumlah bahan bakar yang dibawa oleh pesawat jika terjadi penundaan di udara atau pengalihan ke bandara alternatif.

Seorang pejabat otoritas penerbangan mengatakan keputusan untuk menutup landasan pacu dibuat setiap kali balon terdeteksi, dengan mempertimbangkan kondisi dan bukan berdasarkan jarak tertentu dari bandara.

Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya menggunakan aset pengawasan untuk melacak balon-balon yang diterbangkan, tetapi tujuannya bukanlah untuk menembak jatuh balon-balon itu meskipun ada seruan dari beberapa anggota parlemen dan kelompok masyarakat, dengan alasan potensi risiko keselamatan.

Mereka juga mengatakan pihaknya siap mengambil tindakan militer tegas jika mereka yakin Korea Utara telah melewati batas, tetapi menolak menjelaskan lebih lanjut. (Ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *