Sudutkota.id – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, bersama Forkopimda Kota Malang, mengikuti agenda Presiden RI, Prabowo Subianto, melakukan Gerakan Tanam Padi serentak yang diadakan di 14 provinsi, 157 kota/kabupaten, melalui zoom meeting, Rabu (23/04/2025).
Pada pelaksanaan tanam padi raya di Kota Malang, Wali Kota Wahyu bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forkopimda melakukan tanam padi di lahan pertanian Kelompok Tani Sri Murni, di Jalan Lowokdoro Gang II, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Di momen ini, Wali Kota Wahyu menyampaikan, pertanian padi di Kota Malang bisa dibilang cukup sukses. Itu karena, dari lahan satu hektare, sudah bisa menghasilkan gabah sebanyak 8 ton.
“Hari ini, kami bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forkopimda melakukan tanam padi di lahan pertanian Kelompok Tani Sri Murni. Dan disini memang potensi untuk padinya sangat tinggi, ada seluas 24 hektare,” kata Wahyu, Rabu (23/4/2025).
Sedangkan total lahan pertanian di wilayah Kecamatan Sukun, seluas 146 hektar. Karena potensinya tinggi sesuai maka lahan pertanian harus tetap dijaga. Hal ini untuk melaksanakan pemerintah guna ketahanan pangan.
“Hari ini kami menanam untuk bisa memberikan yang terbaik untuk ketahanan pangan yang ada di Kota Malang,” imbuhnya.
Disamping itu, dengan teknologi canggih dengan mengunakan Drone, bisa digunakan untuk menebar benih padi seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo.
“Karena hanya 1 bulan saja dengan teknologi itu contoh dengan drone, dulu hanya 25 hari menebar bibit padi di lahan 3 hektar. Namun dengan mengunakan Drone di lahan 25 hektar cukup 1 hari sudah selesai,” jelas Wahyu.
Dengan penggunaan teknologi canggih dan menjaga tanaman pangan, lanjut Wahyu, tentunya para petani sekarang mulai berkeinginan untuk menanam kembali. Karena harga gabahnya yang diterima oleh Bapak Presiden minimal Rp 6.500.
“Tapi alhamdulillah di Kota Malang sudah Rp 6.700. Dan ini petani mulai bergeliat dan juga dengan ketersediaan pupuk juga dipermudah. Jadi petani sekarang sudah mulai ingin dan semangat untuk menanam padi dan ini tentu hasil akhirnya ketahanan pangan yang ada di Kota Malang bisa terjaga,” beber Wahyu.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan menambahkan, dalam menanam padi di Kota Malang dapat diusahakan melalui penggunaan benih unggul bedah dan super bedah
“Salah satunya kami menggunakan benih padi, benih kaprok yang berasal dari Kabupaten Situbondo, yaitu dengan umur tanam 75 hari,” jelasnya.
Dan kemudian ada teknologi Drone untuk menebar benih yang biasanya 3 hektare itu untuk menebar benih sekitar 25 hari, ternyata dibutuhkan cukup satu hari sudah selesai, langkah percepatan untuk tempat benih di lahan pertanian .
Terkait penggunaan alat mesin pertanian, pihaknya mencoba berkoordinasi dengan bagian pengelola keuangan dan aset.
“Kami akan buka petak-petak sawahnya menjadi hamparan yang lebih luas agar penerapan alat mesin pertanian mulai pengelolaan tanah, penanaman, sampai panen, bisa diterapkan secara optimal,” pungkasnya.(mit)