Daerah

Warga Karangploso jadi Contoh Tertib Gelar Karnaval tanpa Bising

18
×

Warga Karangploso jadi Contoh Tertib Gelar Karnaval tanpa Bising

Share this article
Warga Karangploso jadi Contoh Tertib Gelar Karnaval Tanpa Bising
Acara Pawai Budaya dan Grebeg Suro di Dusun Karangjuwet, Desa Donowarih, menggunakan speaker kecil dan toa.(foto:dok.Humas Polres Malang)

Sudutkota.id – Masyarakat Karangploso, Kabupaten Malang, patut menjadi panutan dalam menyelenggarakan kegiatan budaya yang tertib dan ramah lingkungan. Dalam acara Pawai Budaya dan Grebeg Suro di Dusun Karangjuwet, Desa Donowarih, warga menunjukkan kesadaran tinggi dengan tidak menggunakan sound system berdaya besar.

“Mereka memilih menggunakan speaker kecil dan toa, ini patut diapresiasi,” ujar Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., Kamis (24/7/2025).

Kesadaran warga ini mendapat perhatian khusus dari jajaran Polres Malang karena menjadi contoh bahwa hiburan bisa tetap meriah tanpa mengganggu lingkungan sekitar.

“Kami menilai ini adalah bentuk nyata kedewasaan masyarakat dalam merayakan budaya,” katanya langsung.

Baca Juga :  Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok, Wali Kota Malang Luncurkan Pasar Murah di 5 Kecamatan

Fenomena penggunaan sound system berdaya tinggi di jalan-jalan umum atau perumahan belakangan ini memang kerap menimbulkan keresahan. Tak sedikit masyarakat yang melapor akibat bisingnya suara hingga dini hari.

“Ini bukan hanya soal bising, tapi menyangkut ketertiban umum dan kenyamanan warga lain,” tegas AKBP Danang.

Melihat kondisi itu, Polres Malang mengeluarkan imbauan resmi agar seluruh elemen masyarakat lebih bijak dalam menggunakan alat suara saat menggelar acara.

“Kami ingin semua pihak bisa berpartisipasi menjaga situasi yang aman, nyaman, dan kondusif,” ujarnya.

Pendekatan persuasif pun terus dilakukan oleh kepolisian. Seperti di Karangploso, jajaran Polsek bersama panitia telah aktif berkomunikasi sejak persiapan acara hingga pengamanan di hari pelaksanaan.

Baca Juga :  Mobil Dinas Pejabat Pemkab Malang Alami Kecelakaan, Dugaan Penyebabnya Sopir Mengantuk

“Ini bukan hasil larangan, tapi hasil dari dialog dan kerja sama yang baik,” jelas Kapolres.

Langkah warga Karangploso ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Kabupaten Malang untuk menyelenggarakan kegiatan budaya secara lebih santun.

“Budaya lokal bisa tetap hidup tanpa harus mengganggu ketenangan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kapolres Malang mengajak seluruh tokoh masyarakat, perangkat desa, dan penyelenggara acara untuk ikut mendukung gerakan ini.

“Silakan lapor bila ada pelanggaran kebisingan, kami akan tangani secara persuasif,” pungkasnya.(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *