Daerah

Wali Kota Malang Ikut Panen Raya Padi dengan Hasil 8 Ton per-Hektare

52
×

Wali Kota Malang Ikut Panen Raya Padi dengan Hasil 8 Ton per-Hektare

Share this article
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengikuti agenda Presiden RI, Prabowo Subianto melakukan panen padi serentak yang diadakan di 14 provinsi, 157 kota/kabupaten. Ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat saat mengikuti panen raya padi serentak yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025).(foto:sudutkota.id/AD)

Sudutkota.id – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengikuti agenda Presiden RI, Prabowo Subianto melakukan panen padi serentak yang diadakan di 14 provinsi, 157 kota/kabupaten. Ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

Untuk di Kota Malang, Wali Kota Wahyu bersama beberapa jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti panen raya di lahan pertanian Kelompok Tani Rukun Jaya di Jalan Manisa Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin (7/4/2025).

Pada kesempatan ini Wali Kota Wahyu menyampaikan, bahwa pertanian padi di Kota Malang bisa dibilang cukup sukses. Karena bisa menghasilkan sebanyak delapan ton padi untuk satu hektarnya.

“Alhamdulillah di Kota Malang, meski luas lahan pertanian berbeda dengan kabupaten, tadi sudah panen yang menghasilkan delapan ton untuk satu hektarnya,” kata Wahyu.

Wali Kota menjelaskan, dengan keberhasilan panen raya di Kota Malang yang mencapai delapan ton merupakan kesuksesan yang perlu di apresiasi. Terlebih, lahan pertanian di Kota Malang ini mampu memanen hingga dua sampai tiga kali dalam rentang waktu satu tahun.

Di sisi lain, suksesnya panen ini juga berpengaruh dengan kestabilan harga bahan pokok menjelang maupun setelah Hari Raya Idul Fitri.

“Ini termasuk tinggi, dari jenis padinya juga. Alhamdulillah ini bisa selesai, ini mempengaruhi harga bahan pokok di Kota Malang juga terkendali,” jelasnya.

Wahyu mengungkapkan, keberhasilan panen di Kota Malang tidak bisa terlepas dari kemudahan para petani memperoleh pupuk. Selain itu, keberhasilan panen ini menguntungkan para petani dengan harga gabah kering yang cenderung lebih tinggi di Kota Malang.

“Pak Presiden menetapkan gabah kering perkilogramnya dengan harga Rp 6.500. Kita malah di atasnya dengan harga perkilogramnya gabah kering Rp 6.700 dan sebelumnya Rp 5.000. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih dengan adanya kenaikan harga ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan, perkembangan panen padi di Kota Malang tergolong bagus. Rata-rata setiap tahunnya lahan pertanian di Kota Malang mampu memanen sekitar 15 ribu ton padi setiap tahunnya.

“Informasi dari Pak Menteri Pertanian cukup bagus perkembangannya. Itu memenuhi target swasembada pangan, dan diharapkan satu tahun sudah terpenuhi,” kata Slamet.

“15 ribu ton per tahunnya untuk gabah dihasilkan dari 788 hektare tanaman padi yang ada di Kota Malang,” jelasnya.

Ditambahkan Slamet, pihaknya berusaha dari masa tanam yang hanya dua kali dalam satu tahun, akan bisa tanam menjadi tiga kali dalam satu tahun. Sehingga petani membutuhkan benih-benih unggul.

Kemudian untuk pupuk subsidi Kota Malang selalu mengusulkan ke Kementerian Pertanian melalui kelompok-kelompok tani didampingi penyuluh-penyuluh pertanian.

“Kemudian fasilitas lain, kami memberi bantuan pestisida, racun tikus, kemudian jaring pelindung kulit-kulit padi agar produktivitasnya tetap berjaga bahkan kalau bisa bertambah naik,” pungkasnya.(AD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *