Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang terus memperkuat komitmen dalam menciptakan iklim investasi yang sehat, aman, dan kompetitif. Hal ini ditegaskan oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dalam sambutannya pada acara Investment Award 2024.
Acara Investment Award 2024 ini digelar sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi daerah. Khususnya melalui pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Acara yang berlangsung, pada Rabu (14/5/2025) tersebut, dihadiri oleh berbagai unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan DPRD Kota Malang, kepala perangkat daerah, serta pelaku usaha dari berbagai sektor.
Dalam pidatonya, Wali Kota Wahyu menekankan bahwa investasi merupakan elemen krusial dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Investasi bukan hanya soal modal, tetapi merupakan fondasi strategis bagi pembangunan ekonomi daerah. Lewat investasi, kita bisa memperkuat infrastruktur, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk masyarakat Kota Malang,” ujar Wahyu.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP), capaian investasi Kota Malang sejak tahun 2023 telah berhasil melampaui target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tren positif ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga 2025, bahkan melebihi ekspektasi yang ada.
“Pencapaian ini tidak lepas dari peran serta para pelaku usaha, aparat pemerintah, serta semua pihak yang menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman. Kota Malang kini menjadi salah satu kota tujuan investasi yang menjanjikan di Jawa Timur,” lanjutnya.
Wali Kota Wahyu juga menekankan pentingnya kedisiplinan administrasi, khususnya dalam hal pelaporan LKPM secara berkala. Ia menyebut LKPM sebagai instrumen vital bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan memberikan pendampingan yang tepat kepada investor.
“LKPM bukan hanya kewajiban formal, tetapi menjadi tolok ukur penting bagi pemerintah dalam mengevaluasi kinerja investasi. Pelaporan yang akurat dan tepat waktu akan menciptakan kebijakan yang relevan, efisien, dan tepat sasaran,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wahyu memberikan penghargaan kepada sebelas pelaku usaha yang telah menunjukkan kepatuhan dalam menyampaikan LKPM serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Ia berharap Investment Award 2025 ini, dapat menjadi motivasi bagi pelaku usaha lainnya untuk terus meningkatkan kinerja serta kepatuhan dalam menjalankan kewajibannya.
“Ini adalah bentuk sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Kami tidak hanya ingin menghadirkan investasi, tetapi juga memastikan bahwa investasi tersebut tumbuh, berkembang, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Wahyu.
Ia juga mengajak seluruh stakeholder untuk terus membangun semangat gotong-royong dan kolaborasi dalam menciptakan iklim investasi yang transparan, inklusif, dan kompetitif.
“Mari kita jadikan Kota Malang sebagai kota yang tidak hanya ramah investasi, tetapi juga unggul secara sosial dan ekonomi.”
Acara ditutup dengan harapan agar kegiatan seperti Investment Award dapat terus dilanjutkan sebagai medium apresiasi dan konsolidasi antar sektor, demi memperkuat pondasi pembangunan ekonomi Kota Malang yang berkelanjutan dan berdaya saing nasional.(mit)
