Nasional

UNESCO Tetapkan Malang Sebagai Kota Kreatif Dunia, Pertama di Jawa Timur

23
×

UNESCO Tetapkan Malang Sebagai Kota Kreatif Dunia, Pertama di Jawa Timur

Share this article
UNESCO Tetapkan Malang Sebagai Kota Kreatif Dunia, Pertama di Jawa Timur
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat mendengarkan penjelasan dari panitia.(foto:sudutkota.id/ist)

Sudutkota.id – Kabar membanggakan datang dari Paris. Kota Malang kini resmi menyandang predikat bergengsi sebagai Kota Kreatif Dunia versi UNESCO di bidang Media Arts.

Penetapan ini diumumkan langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay pada peringatan World Cities Day 2025 di markas besar UNESCO, Kamis (30/10/2025).

Kota Malang menjadi satu dari 58 kota di dunia yang tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun ini, sekaligus kota pertama di Jawa Timur yang diakui dunia karena kekuatan ekosistem kreatifnya di bidang seni media digital.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat tak dapat menyembunyikan rasa harunya. Ia menyebut pengakuan UNESCO ini sebagai buah kolaborasi antara pemerintah, komunitas, akademisi, sektor swasta, dan para insan kreatif Malang.

“Ini kebanggaan bagi seluruh warga Malang. Predikat ini hasil kerja bersama yang menunjukkan bahwa kreativitas anak muda kita sudah diakui dunia,” ujarnya dengan senyum bangga.

Menurut Wahyu, Pemkot Malang telah menerima surat resmi dari Asisten Direktur Jenderal Sektor Budaya UNESCO, Ernesto Ottone R., yang menegaskan hasil asesmen terhadap proposal Kota Malang untuk bergabung dalam jejaring kota kreatif dunia.

Dalam surat tersebut disebutkan, Malang memiliki kapasitas kuat di sektor Media Arts, mulai dari game development, animasi, digital storytelling, hingga makerspace yang digerakkan universitas dan komunitas kreatif muda.

“Penetapan ini menjadi kado istimewa menjelang pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) di Malang, 8 November 2025. Ini menegaskan posisi kita sebagai pusat kreativitas nasional sekaligus kota dengan daya saing global,” tambah Wahyu.

Sebagai Kota Kreatif Dunia di bidang Media Arts, Malang kini fokus mengembangkan ekosistem seni digital, memperluas akses budaya berbasis teknologi, serta memperkuat pembinaan bagi seniman muda.

Langkah ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, 8, dan 11 pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta kota berkelanjutan.

Wahyu juga menyinggung rekomendasi Kementerian PUPR yang mengusulkan Kota Malang sebagai salah satu kandidat Kota Metropolitan dalam rancangan 50 Kota Prioritas Nasional 2025–2029.

“Status ini memperkuat sinergi antara pembangunan fisik dan penguatan sektor kreatif sebagai penggerak ekonomi baru di Malang,” jelasnya.

Dari Paris, Satrya Wibawa, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, menyebut pengakuan terhadap Kota Malang menandakan bahwa ekosistem kreatif di Indonesia semakin merata.

“Kreativitas Indonesia kini tidak hanya milik kota besar. Malang membuktikan bahwa inovasi digital yang berpadu dengan budaya lokal bisa melahirkan energi kolaborasi luar biasa,” ungkapnya.

Satrya menegaskan, status Kota Kreatif Dunia bukan hanya penghargaan, melainkan juga mandat untuk memperkuat jejaring internasional melalui program, festival, riset, serta kerja sama lintas negara.

Sebagai bagian dari jejaring UNESCO Creative Cities Network, Malang kini berpeluang berkolaborasi dengan kota-kota besar seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan) yang lebih dulu diakui di bidang Media Arts.

Kolaborasi ini membuka peluang pertukaran gagasan, teknologi, dan praktik terbaik untuk memperkuat industri kreatif digital berbasis kearifan lokal.

Dengan pengakuan ini, Malang resmi sejajar dengan kota-kota kreatif dunia menjadi simbol kota muda yang inovatif, berkarakter budaya, dan menjadi wujud nyata semangat baru ekonomi kreatif Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *