Sudutkota.id – Tim tenis lapangan putra dan putri Kota Malang mencatatkan pencapaian membanggakan meski belum berhasil membawa pulang medali emas tambahan di laga final Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX/2025.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Gedung Universitas Negeri Malang, tim tenis lapangan Kota Malang memberikan perlawanan sengit kepada lawan tangguhnya dari Kota Surabaya.
Medi Audito, pelatih Tim Tenis Lapangan Kota Malang, yang mendampingi baik sektor putra maupun putri, menyebut perjuangan para atletnya sudah luar biasa.
“Anak-anak sudah tampil maksimal. Tadi sempat tertinggal 7-4, tapi mereka tidak menyerah dan berhasil mengejar hingga skor imbang. Pertandingan berlangsung hampir tiga jam dan benar-benar menguras tenaga serta emosi,” ujar Medi usai pertandingan.
Ia menambahkan bahwa kendala teknis seperti karakter bola yang lebih lambat dari biasanya turut memengaruhi performa anak-anak asuhnya.
“Biasanya mereka main cepat, tapi tadi harus beradaptasi dengan permainan yang lambat. Itu bikin mental goyah juga. Tapi mereka sudah berjuang sampai titik akhir,” jelasnya.
Di sektor ganda putri dan ganda campuran, tim Kota Malang juga sempat memberikan perlawanan sengit. Meski akhirnya belum mampu mengamankan posisi juara, para atlet berhasil mencuri perhatian lewat penampilan solid dan semangat pantang menyerah.
Ini menjadi pencapaian penting mengingat selama ini Kota Malang belum pernah menembus final saat berhadapan dengan Surabaya, kota besar yang dikenal kuat dalam cabang olahraga tenis.
“Ini pertama kalinya kita bisa menembus final lawan Kota Surabaya. Biasanya selalu kandas lebih awal. Jadi ini sudah luar biasa dan jadi pengalaman yang sangat berharga,” lanjut sang pelatih.
Evaluasi utama dari tim pelatih adalah kurangnya jam bertanding yang dimiliki para atlet. Dalam setahun terakhir, tim hanya mengikuti sekitar 12 turnamen, termasuk Kejurnas. Padahal, menurut pelatih, intensitas pertandingan sangat penting untuk membangun mental dan daya tahan fisik dalam situasi kompetitif.
“Kita perlu lebih banyak pertandingan ke depan. Latihan memang penting, tapi turnamen itu yang membentuk mental. Kalau hanya latihan terus, anak-anak tidak siap menghadapi tekanan di lapangan,” tegasnya.
Meski gagal menambah emas dari sektor tenis di partai final, Kota Malang tetap berhasil meraih medali dari sektor lainnya.
“Kita tetap dapat emas dari ganda putri, lalu ada juga perak dari beregu dan beberapa nomor lainnya. Total, cabor tenis menyumbang satu emas dan satu perak,” terang sang pelatih.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan kebanggaannya atas semangat juang para atlet dari berbagai cabang olahraga. Ia menyebutkan bahwa hingga Sabtu siang (5/7/2025), total perolehan medali Kota Malang telah mencapai 124 emas.
“Alhamdulillah, kerja keras semua pihak menunjukkan hasil. Kami bangga dengan para atlet yang sudah berjuang habis-habisan, termasuk dari tim tenis. Semoga ini menjadi motivasi untuk terus berkembang ke depan,” kata Wahyu.
Porprov Jatim 2025 menjadi momentum penting bagi Kota Malang untuk menegaskan posisinya sebagai salah satu kekuatan olahraga di Jawa Timur. Meski masih ada catatan yang perlu dievaluasi, perjuangan di lapangan sudah menunjukkan semangat dan mentalitas juara.(mit)