Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang optimistis mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga tembus Rp. 4 Triliun dalam jangka lima tahun mendatang.
Optimisme itu mengemuka dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, yang saat ini tengah digodok oleh DPRD Kota Malang.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD DPRD Kota Malang, Suryadi, menjelaskan bahwa target tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi serta pengalaman Pemkot Malang dalam mengelola APBD sebelumnya.
Ia menyebut, sebelum pandemi Covid-19, postur APBD Kota Malang pernah menyentuh angka Rp. 2,7 Triliun.
“RPJMD ini memang memuat pagu indikatif, tapi itu bukan harga mati. Target kita bisa bergerak dinamis seiring dengan kemampuan daerah dalam menggali potensi PAD,” kata Suryadi, Rabu (9/7/2025).
“Syukur-syukur bisa menembus angka Rp. 4 Triliun dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Menurut Suryadi, intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD menjadi kunci utama. Hal itu harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh elemen, baik legislatif, eksekutif, maupun masyarakat.
Ia menegaskan, pemetaan potensi pendapatan dan optimalisasi sektor-sektor strategis seperti pariwisata, retribusi dan pajak daerah akan menjadi fokus utama dalam implementasi RPJMD lima tahun ke depan.
“Kami tidak ingin hanya bergantung pada dana transfer pusat. Kalau bisa, PAD kita yang dikembangkan. Karena itu, kami dukung penuh semua langkah Pemkot dalam mengoptimalkan pendapatan,” ujar politisi senior itu.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan bahwa proyeksi pendapatan daerah memang telah dimasukkan dalam kerangka pembangunan jangka menengah. Namun, ia menekankan bahwa semua rencana harus realistis dan disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah.
“Kita sudah hitung, potensi bisa mencapai Rp 4 triliun dalam lima tahun. Tapi tentu harus diiringi kemampuan pembiayaan yang memadai. Makanya nanti semua dituangkan dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tahunan,” jelas Wahyu.
Ia menyebut, saat ini Pemkot Malang telah memetakan berbagai sektor potensial yang bisa menyumbang PAD secara signifikan. Namun, Wahyu juga mengingatkan bahwa faktor eksternal seperti stabilitas ekonomi nasional dan daya beli masyarakat juga turut memengaruhi pencapaian target tersebut.
“Intinya kita ingin mendorong pembangunan dengan kekuatan fiskal kita sendiri. Kalau PAD meningkat, maka program-program pro rakyat juga bisa lebih maksimal,” pungkasnya.(mit)