Olahraga

Target Final Tercapai, Softball Putra dan Putri Kota Malang Raih Perak di Porprov Jatim IX/2025

16
×

Target Final Tercapai, Softball Putra dan Putri Kota Malang Raih Perak di Porprov Jatim IX/2025

Share this article
Target Final Tercapai, Softball Putra dan Putri Kota Malang Raih Perak di Porprov Jatim IX/2025
Tim Softball Kota Malang sukses menembus final meski kalah oleh tim kuat Kota Surabaya.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Di tengah segala keterbatasan, tim softball putra dan putri Kota Malang sukses menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX/2025.

Tim putra dan putri sama-sama berhasil melaju ke babak final, meski pada akhirnya harus puas meraih medali perak setelah dikalahkan oleh tim kuat Kota Surabaya dengan skor identik 2-10.

Ketua Perbasasi Kota Malang, Agustin Tri Wulandari, menyampaikan rasa bangganya atas capaian para atlet yang telah berjuang maksimal meski dihadapkan pada berbagai kendala, terutama soal sarana dan jumlah pemain.

“Alhamdulillah kita bisa masuk final, ini capaian yang luar biasa. Karena dua tahun lalu kami belum sampai di posisi ini. Sekarang bisa bawa pulang perak, itu bukti bahwa anak-anak terus berkembang,” ujar Agustin saat ditemui usai pertandingan, Jumat (4/7/2025).

Namun di balik pencapaian tersebut, Agustin tak menampik bahwa perjuangan anak-anak asuhnya diwarnai kelelahan fisik yang luar biasa. Pasalnya, tim Kota Malang harus memainkan atlet yang sama untuk dua cabang sekaligus: softball dan baseball.

Baca Juga :  Disporapar Kota Malang Kucurkan Rp 5,4 M untuk Lintasan Lari

“Para pemain kami, baik putra maupun putri, harus main di dua cabang. Jadi satu tim turun di softball dan juga baseball. Kota lain sudah punya tim terpisah. Kita belum sampai ke sana, karena keterbatasan jumlah pemain,” jelasnya.

Tak hanya soal sumber daya manusia, kendala terbesar lainnya terletak pada minimnya fasilitas latihan. Menurut Agustin, selama ini tim softball Kota Malang harus berpindah-pindah lapangan karena tidak memiliki homebase yang layak dan permanen.

“Bola softball itu terbuat dari kulit, kalau kena air saat hujan cepat rusak. Kita terpaksa pindah-pindah, kadang ke lapangan Gajayana (minisoccer), kadang ke lapangan Bayam. Kalau sudah hujan, kita harus masuk ke indoor, itu pun kalau jadwalnya memungkinkan,” paparnya.

Baca Juga :  Slovenia Perpanjang Daftar Negara yang Mengakui Negara Palestina

Ia menambahkan, selama musim hujan di awal tahun, jadwal latihan menjadi tidak menentu. Bahkan, beberapa kali latihan harus dibatalkan karena tidak ada lapangan yang bisa digunakan dalam kondisi aman.

“Kalau kita mau bersaing dengan kota-kota besar seperti Surabaya atau Jombang, kita juga butuh lapangan yang layak. Karena ini bukan hanya soal latihan, tapi juga keselamatan pemain,” ucap Agustin.

Meski berbagai keterbatasan itu dirasakan, semangat tim Kota Malang tetap tak padam. Dalam pertandingan final melawan Surabaya, tim putri dan putra bermain gigih meski lawan tampil sangat dominan. Agustin menilai hasil ini harus jadi pelecut untuk pembinaan yang lebih baik ke depan.

“Anak-anak sudah maksimal, tinggal kita benahi pembinaan, fasilitasi pelatih, dan utamanya sediakan infrastruktur yang memadai. Kalau semua itu terpenuhi, saya yakin Kota Malang bisa bicara banyak di even-even berikutnya,” pungkasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *