Pendidikan

Polinema dan Komunitas Sepeda Malang Hadirkan Sistem Baru agar Event Gowes Tak Lagi Ribet

31
×

Polinema dan Komunitas Sepeda Malang Hadirkan Sistem Baru agar Event Gowes Tak Lagi Ribet

Share this article
Pengalaman ikut event sepeda yang sering diwarnai antrean panjang dan pendaftaran yang memakan waktu kini mulai dibenahi. Tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) bersama komunitas Ngalam Folding Bike (NFB) merilis sistem digital yang dirancang untuk membuat penyelenggaraan event bersepeda jadi lebih rapi, cepat, dan nyaman bagi semua peserta.
Tim dosen Polinema bersama komunitas Ngalam Folding Bike merilis sistem digital yang dirancang untuk membuat penyelenggaraan event bersepeda.

Sudutkota.id– Pengalaman ikut event sepeda yang sering diwarnai antrean panjang dan pendaftaran yang memakan waktu kini mulai dibenahi. Tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) bersama komunitas Ngalam Folding Bike (NFB) merilis sistem digital yang dirancang untuk membuat penyelenggaraan event bersepeda jadi lebih rapi, cepat, dan nyaman bagi semua peserta.

Selama ini, banyak kegiatan gowes masih mengandalkan cara-cara manual sehingga panitia kewalahan dan peserta kerap harus menunggu lama.

Ketua tim pengembang, Ir. Rudy Ariyanto, S.T., M.Cs., mengatakan bahwa kebutuhan untuk beralih ke sistem digital sudah sangat mendesak.

“Dengan sistem digital terintegrasi, seluruh proses dapat berlangsung lebih cepat, efisien, dan minim kesalahan,” terangnya pada Kamis (13/11).

Sistem baru ini memungkinkan peserta mendaftar secara online, membayar melalui payment gateway, hingga check-in menggunakan QR Code. Panitia juga bisa memantau pergerakan data secara real-time lewat dashboard khusus. Hasilnya, proses yang dulu terasa rumit kini bisa diselesaikan hanya dalam hitungan menit.

Sementara itu, Ketua NFB, Misbachul Munir, SH., MKn., menyambut baik inovasi tersebut dan menyebutnya sebagai langkah besar bagi komunitas sepeda.

“Transformasi digital ini bukan hanya memudahkan panitia, tetapi juga meningkatkan kenyamanan peserta. Kami berharap NFB bisa menjadi contoh bagi komunitas sepeda lain di Indonesia,” terangnya.

Pengembangan sistem dilakukan dari Maret hingga Oktober 2025 dengan melibatkan komunitas di setiap tahap. Ahmadi Yuli Ananta, S.T., M.M., salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa mereka menggunakan pendekatan Agile sehingga masukan dari pengguna langsung diterapkan.

“Kami ingin sistem ini benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan,” ungkapnya.

Polinema berharap hadirnya sistem ini dapat memperkuat posisi Malang sebagai kota yang siap menjadi tuan rumah berbagai event bersepeda berskala besar.

“Selain memudahkan panitia, inovasi tersebut dinilai mampu mendukung potensi sport-tourism yang selama ini menjadi daya tarik kota dingin itu,” pungkas Ahmadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *