Sudutkota.id – Kekerasan jalanan terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Seorang pria paruh baya, Murokap, menjadi korban penganiayaan brutal oleh dua preman bersenjata balok kayu di Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kamis (10/7/2025) lalu.
Kejadian ini pertama kali mencuat ke publik setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Imam Shofi’i, yang juga merupakan kontributor di komunitas daring Peduli Malang Asli. Unggahan itu memuat kronologi dan foto kondisi korban yang terbaring di fasilitas kesehatan.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di depan Pasar Jabung. Tanpa provokasi yang jelas, dua pelaku, yang disebut-sebut bernama Rukan dan anaknya, menyeret korban ke area tanah terbuka, lalu menghajarnya secara membabi buta.
Pelaku memukul kepala korban dengan balok kayu berulang kali, kemudian membenturkannya ke alat berat di lokasi. Aksi brutal itu disaksikan banyak warga, namun sebagian besar memilih menjauh karena mengenal reputasi pelaku sebagai preman yang sering berulah.
“Istrinya mencoba melerai, tapi malah nyaris ikut dipukul,” kata seorang saksi mata yang enggan disebut namanya.
Korban akhirnya berhasil diselamatkan oleh beberapa warga yang memberanikan diri mendekat.
Setelah kejadian, Murokap dibawa ke Puskesmas Jabung. Namun karena mengalami luka serius di bagian kepala, ia harus dirujuk ke IGD RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk menjalani CT scan dan perawatan intensif.
Kapolsek Jabung, AKP Sumarsono, S.H., membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban dan sedang melakukan penyelidikan.
“Identitas pelaku sudah kami kantongi dan proses hukum sedang berjalan,” ujar Sumarsono kepada wartawan.
Warga dan pihak keluarga korban berharap kepolisian bertindak cepat dan tegas. Mereka juga menyoroti bahwa pelaku dikenal sebagai preman yang sudah berulang kali terlibat kasus kekerasan namun belum pernah dijerat hukum secara serius.
“Sudah sering ada pemukulan oleh mereka, tapi masyarakat takut melapor,” ungkap salah satu warga.
Kasus ini kini menyita perhatian publik, tidak hanya karena kekerasan yang terjadi di siang bolong, tapi juga karena viralnya unggahan di media sosial yang memperlihatkan bagaimana teror premanisme masih terus menghantui warga di pinggiran Kabupaten Malang.(mit)