Pemerintahan

Pemkot Malang Boyong Dua Penghargaan di Ajang Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah Kemendagri 2025

17
×

Pemkot Malang Boyong Dua Penghargaan di Ajang Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah Kemendagri 2025

Share this article
Pemkot Malang Boyong Dua Penghargaan di Ajang Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah Kemendagri 2025
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat menerima dua penghargaan kinerja dari Kemendagri RI pada acara Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2025 di Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta.(foto:Humas Pemkot Malang)

Sudutkota.id – Kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sepanjang tahun 2025 mendapat sorotan positif dari Kementerian Dalam Negeri RI. Di tengah tekanan efisiensi anggaran dan berbagai isu strategis nasional, Pemkot Malang justru mencatatkan capaian yang membuatnya masuk jajaran pemerintah daerah berkinerja terbaik se-Indonesia.

Apresiasi itu diberikan setelah Kemendagri bersama salah satu media nasional merilis hasil riset berbasis data kuantitatif. Penilaian dilakukan pada tujuh indikator utama, mulai dari penanganan kemiskinan, pengendalian inflasi, layanan pendidikan–kesehatan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, hingga penurunan gini ratio.

Dari proses seleksi itu, 38 kabupaten/kota dan 19 provinsi dinyatakan sebagai daerah dengan performa terbaik. Kota Malang masuk daftar penerima penghargaan untuk kategori penyerapan tenaga kerja terbaik dan penurunan ketimpangan kesejahteraan (gini ratio) untuk klasifikasi fiskal sedang.

Berdasarkan data BPS 2024–2025, Pemkot Malang mampu meningkatkan kesempatan kerja hingga 0,41 persen, serta mencatat penurunan gini ratio sebesar minus 0,049. Lebih baik dibanding penurunan terendah di angka 0,035.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja, Yassierli dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian kepada Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada ajang Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah Kemendagri 2025 di Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (1/12).

Dalam sambutannya, Mendagri Tito menegaskan bahwa pemerintah daerah saat ini dituntut bergerak lebih kreatif dan adaptif.

“Daerah harus punya jiwa entrepreneur dan inovasi. Tantangan makin kompleks, harus berani bikin terobosan,” ujar Tito.

Ia menekankan program apresiasi ini bertujuan mendorong kompetisi sehat antar daerah sekaligus memperkuat legitimasi kepala daerah dalam mengambil kebijakan yang pro masyarakat.

“Kepala daerah ini dipilih melalui pilkada, mereka punya legitimasi. Tinggal bagaimana kebijakannya berdampak langsung dan menyelesaikan masalah di daerah,” tambah Tito.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmennya menjadikan penghargaan ini sebagai pemicu peningkatan layanan publik.

“Ini jadi dorongan positif bagi kami. Yang terpenting bagaimana implementasi dasa bhakti benar-benar dirasakan warga Kota Malang,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *