Daerah

Nyaris Ambrol Dihantam Hujan Deras, Jembatan Sonokembang Dibongkar Total

78
×

Nyaris Ambrol Dihantam Hujan Deras, Jembatan Sonokembang Dibongkar Total

Share this article
Nyaris Ambrol Dihantam Hujan Deras, Jembatan Sonokembang Dibongkar Total
Bagian pondasi Jembatan Sonokembang di Jalan Simpang Sulfat Utara, Kelurahan Pandanwangi, tampak ambrol setelah diguyur hujan deras, Jumat (10/10/2025). Akses jembatan kini ditutup total untuk proses pembongkaran dan perbaikan.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Malang, pada Jumat siang (10/10/2025), tak hanya menimbulkan genangan di sejumlah titik, tetapi juga membuat Jembatan Sonokembang di Jalan Simpang Sulfat Utara, Kelurahan Pandanwangi, nyaris ambrol dan tak lagi aman dilintasi.

Akibat kejadian itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang pun memutuskan membongkar total jembatan yang menjadi akses vital warga kawasan timur kota tersebut.

Pantauan sudutkota.id menunjukkan, pondasi sisi selatan jembatan longsor cukup parah hingga menyebabkan badan jalan menggantung. Sejak Jumat sore, petugas dari DPUPRPKP Kota Malang bersama pihak Kecamatan Blimbing langsung menutup total akses kendaraan dan membuka jalur alternatif melalui Jalan LA Sucipto serta kawasan Sawojajar.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memastikan, pembangunan ulang Jembatan Sonokembang akan dikebut dan ditarget rampung pada pertengahan Desember 2025, sebelum puncak arus Natal dan Tahun Baru (Nataru). Anggarannya menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) karena kondisi jembatan sudah masuk kategori darurat.

“Dalam pelaksanaannya saya minta dikaji betul, karena tutup tahun tinggal dua bulan efektif. Kalau waktunya tidak cukup, akan ada skenario lain. Misalnya, membuat fondasi penopang dulu, baru 2026 dilanjutkan pembangunan utuhnya,” ujar Wahyu saat meninjau lokasi, Sabtu (11/10/2025).

Ia menambahkan, semula perbaikan jembatan sudah dianggarkan di APBD 2026 sebesar Rp1 miliar, namun karena pondasi sudah ambrol, pengerjaan dialihkan melalui BTT.

“Untuk sementara masyarakat saya imbau tidak melewati jalur utama ini. Masih banyak pengendara nekat padahal sudah ada rambu. Ini PR kita bersama, apalagi banyak kendaraan bertonase tinggi melintas di luar jam puncak. Keselamatan harus diutamakan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kerusakan sekitar pukul 16.30 WIB dan langsung menurunkan tim teknis untuk asesmen struktur. Hasil pengecekan menunjukkan fondasi jembatan bergeser cukup panjang dan membahayakan pengguna jalan.

“Kami anggap kondisinya darurat. Prioritas kami keselamatan masyarakat, jadi langsung koordinasi dengan KISU untuk penutupan total dan pengurangan beban jembatan,” ungkap Dandung.

Ia menyebut, pembongkaran total dimulai pekan depan, sekaligus memperbaiki pondasi dan struktur utama. Rencana pembangunan baru juga akan disertai pelebaran sedikit untuk memberi ruang bagi pejalan kaki.

“Kami segera koordinasi dengan perencana untuk memastikan apakah memungkinkan selesai pertengahan Desember. Kalau tidak, pekerjaan akan berlanjut awal tahun depan, tapi tetap disertai pengalihan arus lalu lintas yang jelas,” ujarnya.

Jika proyek baru dikerjakan di 2026, maka jembatan kemungkinan baru bisa dilalui sekitar Maret atau April 2026. Karena itu, Dandung memastikan pihaknya akan memaksimalkan sisa waktu dua bulan terakhir tahun ini agar durasi penutupan tidak terlalu lama.

“Kami mohon masyarakat bersabar. Ini semata demi keamanan dan keselamatan warga. Kami juga imbau kendaraan berat menghindari jalur sekitar lokasi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *