Politik

Musda XI Golkar Kota Malang Terancam Kisruh: Aturan Diabaikan, Kader Akar Rumput Angkat Suara

70
×

Musda XI Golkar Kota Malang Terancam Kisruh: Aturan Diabaikan, Kader Akar Rumput Angkat Suara

Share this article
Musda XI Golkar Kota Malang Terancam Kisruh: Aturan Diabaikan, Kader Akar Rumput Angkat Suara
Sejumlah kader Partai Golkar Kota Malang berpose bersama usai menggelar pertemuan informal membahas dinamika jelang Musda XI di salah satu resto kawasan Kota Malang.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kota Malang, tensi politik internal kian menghangat. Alih-alih menjadi forum tertinggi yang melahirkan pemimpin sah dan berlegitimasi kuat, proses menuju Musda justru dibayangi kegaduhan dan tarik-menarik kepentingan.

Di tengah dinamika itu, sorotan publik mengarah pada munculnya beberapa nama bakal calon ketua yang belakangan dipertanyakan kelayakannya. Pasalnya, berdasarkan Juklak dan Juknis Musda, hanya satu nama yang memenuhi persyaratan dukungan struktural: Teguh Darwanto, Ketua PK Kecamatan Blimbing.

Namun, alih-alih berjalan sesuai aturan, atmosfer Musda justru bergerak ke arah sebaliknya. Sejumlah pihak yang belum memenuhi syarat dukungan disebut tetap memaksa maju, sehingga memicu tanda tanya besar tentang komitmen terhadap aturan organisasi.

“Jika aturan dilanggar, maka demokrasi internal terancam dan legitimasi hasil Musda diragukan,” tegas Teguh Darwanto. Ia mengingatkan bahwa Golkar sebagai partai besar bisa bertahan karena kadernya menghormati prosedur, bukan menabraknya.

Teguh menilai, pengalaman organisasi sudah cukup menunjukkan bahwa ketika aturan dibuat kabur, yang menang bukan kader terbaik, melainkan mereka yang nyaman beroperasi dalam ruang abu-abu.

“Itu bukan hanya menggerus kepercayaan kader, tapi juga menyisakan bom waktu yang bisa merusak partai ke depan,” ujarnya.

Kritik serupa juga datang dari kader akar rumput. Joni Firdaus, Ketua PK Lowokwaru, menyebut bahwa Golkar selama ini berdiri kuat karena peran kader akar pohon beringin yang menjaga pondasi partai tetap tegak.

“Tanpa akar yang kuat, mustahil Partai Golkar akan tumbuh gagah seperti hari ini. Kader akar rumput lah yang menjaga integritas dan kekuatan organisasi,” kata Joni.

Ia menegaskan bahwa Musda XI harus menjadi momentum memperbaiki tata kelola internal, bukan ajang saling jegal atau menghalalkan segala cara. Karena itu, Joni mengajak panitia, peserta, hingga struktur partai untuk menjaga integritas forum.

“Demokrasi internal menentukan kualitas kepemimpinan Golkar ke depan. Jika internalnya kuat, publik juga akan percaya. Itu yang selalu ditunggu kader dan simpatisan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *