Sudutkota.id – Menteri Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Riefky Harsya mengapresiasi komitmen Kota Malang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif secara menyeluruh.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kota Malang, Menparekraf menyoroti Pemerintah Kota Malang tidak hanya berfokus pada subsektor tertentu. Tetapi telah mendukung penuh terhadap 17 subsektor ekonomi kreatif, melalui fasilitasnya. Salah satunya pembangunan creative hub.
“Kami melihat Kota Malang ini memiliki kreativitas yang luar biasa. Sehingga perlu kami dukung. Kolaborasi dengan pemerintah kota sangat penting bagi kami. Kami yakin, dengan mendukung pegiat ekonomi kreatif, berarti juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dari tingkat daerah,” tandas Menparekraf Riefky.
Menurutnya, potensi ekonomi kreatif di daerah sangat besar. Dalam kurun waktu 11 tahun terakhir, kontribusi dari sektor ini terhadap PDB nasional mencapai 120 persen. Dan menyerap tenaga kerja hampir 90 persen di sektor terkait.
Menparekraf Riefky juga optimis, jika sektor ini akan terus berkembang. Seperti halnya di negara-negara Asia lainnya. Misalnya di Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Thailand.
“Industri kreatif bukan lagi sektor sampingan. Akan tetapi kini telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, komunitas, media, dan kampus menjadi sangat penting,” imbuh Menparekraf.
Di bagian lain, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan kebanggaannya atas perhatian dari Kemenparekraf terhadap komitmen Kota Malang dalam membina pelaku ekonomi kreatif.
“Pak Menteri sampai kagum karena belum ada kota lain yang secara serius mendukung 17 subsektor ekonomi kreatif seperti Kota Malang. Bahkan Kementerian sendiri saat ini baru bisa memprioritaskan tujuh subsektor,” ungkap Wahyu.
Ditegaskannya pula, Pemkot Malang telah memenuhi seluruh kebutuhan 17 subsektor tersebut, di dalam Malang Creative Center (MCC). Bahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini tengah mengupayakan pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif. Ini sebagai bentuk konkret dukungan terhadap industri kreatif lokal.
“Ini bukan sekadar dukungan formalitas. Kami ingin pelaku ekonomi kreatif benar-benar mendapatkan tempat, pembinaan, dan akses ke pasar nasional hingga global,” pungkasnya.(mit)