Daerah

Kota Malang Tancap Gas Menuju Status World Music City

154
×

Kota Malang Tancap Gas Menuju Status World Music City

Share this article
Komitmen Kota Malang dalam membangun ekosistem kreatif berbasis musik semakin ditegaskan dalam forum Business Meeting jejaring kota kreatif Asia Pasifik yang digelar di ruang Balai Sidang Kota Malang, Sabtu (12/7).
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., (kiri) usai melakukan penandatanganan. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Komitmen Kota Malang dalam membangun ekosistem kreatif berbasis musik semakin ditegaskan dalam forum Business Meeting jejaring kota kreatif Asia Pasifik yang digelar di ruang Balai Sidang Kota Malang, Sabtu (12/07/2025).

Di hadapan perwakilan UNESCO dan delegasi kota-kota kreatif dari berbagai negara, Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., menegaskan bahwa musik tidak sekadar hiburan, melainkan bagian penting dari identitas kota, jembatan budaya, sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.

“Kami percaya, musik bukan sekadar hiburan. Musik adalah jembatan budaya, identitas, dan potensi ekonomi kreatif. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Malang berkomitmen menjadikan kota ini rumah yang nyaman bagi para seniman, khususnya musisi dari berbagai generasi,” kata Wahyu dalam sambutannya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung tumbuhnya ekosistem musik yang inklusif dan berkelanjutan. Mulai dari penyediaan ruang pertunjukan, dukungan event lintas kota, hingga pembinaan musisi muda agar mampu bersaing di panggung nasional maupun internasional.

“Malang punya sejarah panjang dan ekosistem musik yang kuat. Dari musik kampus, komunitas jalanan, studio independen, hingga talenta muda yang siap tampil di panggung dunia. Semua ini akan kita fasilitasi dan kawal terus-menerus,” tambahnya.

Wahyu juga menyampaikan pentingnya memperkuat jejaring kerja sama antar kota kreatif di kawasan Asia Pasifik. Menurutnya, kolaborasi internasional tidak hanya berhenti pada pertukaran budaya, tapi harus menyentuh aspek industri, distribusi karya, dan penguatan ekonomi lokal.

Dalam forum tersebut, hadir pula Dr. Muhammad Amin dari Kementerian dan Badan Ekstrak Indonesia, yang juga menjabat sebagai Koordinator Regional Asia Pasifik untuk bidang musik juga dihadiri langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak

Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya menjadikan musik sebagai indikator ekonomi kontemporer yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan sosial.

“Seringkali pertumbuhan ekonomi hanya dilihat dari angka. Tapi tidak selalu sejalan dengan kualitas hidup masyarakat. Musik, dan sektor kreatif pada umumnya, bisa menjadi jembatan antara pertumbuhan dan kesejahteraan sosial yang lebih merata,” ujarnya.

Muhammad Amin juga menggarisbawahi potensi Indonesia sebagai poros musik Asia dengan kekayaan tradisi dan ragam ekspresi kontemporer yang terus tumbuh di berbagai daerah, termasuk Malang.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak yang turut hadir memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Kota Malang. Sebagai musisi sekaligus pejabat publik, Emil bahkan sempat menyanyikan sebuah lagu di tengah forum, yang langsung mencairkan suasana dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari peserta.

“Musik bukan sekadar urusan industri, tapi juga ekspresi kolektif. Kota Malang punya atmosfer yang luar biasa. Dari sinilah kita bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang berdampak nyata,” pungkas Emil. (mit) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *