Sudutkota.id – Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025, pada 20 Juni mendatang, Komisi D DPRD Kota Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke GOR Ken Arok, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Jumat (9/5/2025).
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D, Eko Herdianto. Di sidak kali ini, dewan menyoroti berbagai aspek kesiapan fasilitas. Terutama untuk cabang olahraga (cabor) indoor seperti bola voli dan wushu.
Dalam tinjauan yang turut dihadiri oleh perwakilan dinas terkait, Eko menegaskan, pentingnya percepatan penyempurnaan sarana prasarana.
“Secara umum progresnya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa titik yang perlu dibenahi. Di antaranya adalah lantai, atap yang bocor meskipun kecil, dan fasilitas toilet yang masih perlu ditingkatkan,” ungkap Eko Herdianto kepada awak media.
Eko juga meminta pihak eksekutif melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk segera menindaklanjuti temuan dewan di lapangan. Ia menekankan pentingnya kenyamanan dan keamanan atlet saat berlatih maupun bertanding.
“Kalau memungkinkan, perbaikan ini harus selesai akhir Mei. Supaya atlet-atlet voli dan wushu bisa mulai latihan adaptasi menggunakan venue tersebut,” lanjutnya.
Selain soal teknis infrastruktur, Komisi D juga menyoroti pentingnya sinergi antarpihak dalam menyambut event olahraga terbesar di tingkat provinsi tersebut.
Eko Herdianto secara khusus mendorong Wali Kota Malang untuk memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) lintas sektor.
“Ini event besar. Kami mengusulkan agar segera dilakukan rakor bersama yang dipimpin langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Harapannya, semua stakeholder bisa menyampaikan masukan sebelum terlambat,” tegas Eko.
Ia menambahkan, kehadiran langsung kepala daerah akan mempercepat proses pengambilan keputusan, sekaligus memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam menyambut tamu-tamu dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.
Tak hanya itu, Eko juga mengingatkan pentingnya melibatkan masyarakat sekitar GOR Ken Arok. Menurutnya, masyarakat perlu diajak berpartisipasi agar dampak positif, baik secara sosial maupun ekonomi, dapat dirasakan secara merata.
“Gor Ken Arok ini dikelilingi oleh permukiman. Jangan sampai warga tidak tahu akan ada event besar. Perlu sosialisasi yang persuasif, termasuk kemungkinan pemanfaatan ruang-ruang untuk usaha warga seperti tempat parkir dan warung makanan,” ujar Eko.
Manajemen parkir dan penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar venue pun tak luput dari perhatian. Komisi D merekomendasikan agar dilakukan penataan area parkir dan zona PKL secara rapi dan terorganisir.
“Kami tidak ingin ada kesan semrawut. Porprov ini harus berjalan lancar dari sisi teknis dan juga kenyamanan pengunjung maupun atlet. Maka, kami harapkan seluruh persiapan ini digarap serius dan terpadu,” tegas Eko.
Di akhir kunjungan, Eko Herdianto juga mengungkapkan bahwa Komisi D telah berkoordinasi dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur yang turut melakukan peninjauan. Ia berharap agar seluruh unsur pemerintah kota dan provinsi dapat bersinergi, termasuk tiga kepala daerah dari wilayah penyelenggara Porprov IX agar meminimalisir ego sektoral.
“Kami berharap Porprov 2025 ini menjadi ajang kebanggaan, tidak hanya untuk Kota Malang, tetapi juga untuk seluruh Jawa Timur. Maka, semangat kolaborasi itu yang harus terus digalakkan,” pungkasnya.(mit)
