Sudutkota.id – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnangganing Sirraduhita, menegaskan perlunya penyesuaian kembali kriteria penerima bantuan sosial (bansos), khususnya untuk memastikan kelompok rentan seperti lansia terlantar tidak terabaikan. Hal itu ia sampaikan usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kota Malang, Selasa (30/9/2025).
Menurut Amithya, kebijakan program sosial seringkali mengalami perubahan sesuai dengan kondisi keuangan daerah dan kebijakan pemerintah pusat. Namun, ia mengingatkan agar dinamika tersebut tidak sampai mengurangi perlindungan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
“Sosial-sosial ini kan jadi semakin melebar karena kriteria di dalamnya sering berubah. Makanya harus kita sesuaikan kembali dengan kondisi di lapangan. Misalnya ada lansia yang terlantar karena keluarganya tidak mampu merawat, atau bahkan sudah tidak punya sanak saudara, mereka tetap harus mendapat perhatian,” jelas Amithya.
Amithya menekankan bahwa perhatian pemerintah terhadap lansia tidak hanya sebatas bantuan keuangan. Asupan gizi dan kebutuhan pokok sehari-hari juga harus menjadi prioritas.
“Kalau lansia terlantar bisa mendapatkan asupan gizi langsung dari program pemerintah, mereka tidak lagi bergantung penuh pada keluarga yang mungkin kesulitan ekonomi. Ini keuntungan yang sangat berarti bagi mereka,” ujarnya.
Dalam pandangan Amithya, perubahan kebijakan atau refocusing anggaran memang tidak bisa dihindari, apalagi ketika pemerintah harus menyesuaikan belanja dengan keterbatasan fiskal. Namun, ia menegaskan agar kelompok rentan tidak boleh dikorbankan.
“Setiap tahun kriteria bansos bisa berubah sesuai tekanan anggaran, tapi jangan sampai esensinya hilang. Yang paling penting, lansia terlantar maupun kelompok miskin ekstrem harus tetap menjadi prioritas. Program sosial harus menjadi jaring pengaman terakhir mereka,” tegasnya.
Amitya juga mendorong agar Pemkot Malang bersama DPRD melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program bansos, baik dari sisi ketepatan sasaran maupun efektivitasnya. Ia menilai, ada kalanya bantuan tidak sampai pada warga yang benar-benar membutuhkan, sementara warga yang lebih mampu justru lolos sebagai penerima.
“Kita ingin program sosial lebih tepat sasaran. Jangan sampai ada lansia terlantar di Kota Malang yang tidak tersentuh bantuan. Itu menjadi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.