Daerah

Kelurahan Bunulrejo Juara 1 Lomdeskel 2025 Kota Malang

123
×

Kelurahan Bunulrejo Juara 1 Lomdeskel 2025 Kota Malang

Share this article
Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Desa Kelurahan (Lomdeskel) 2025 Kota Malang.
Para pemenang Lomba Desa Kelurahan 2025 Kota Malang, usai menerima penghargaan dari Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, di Balai Kota Malang.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Desa Kelurahan (Lomdeskel) 2025 Kota Malang.

Dengan jurus andalan Siarah (Sistem Informasi Administrasi Terawangan Tanah), Kelurahan Bunulrejo yang mewakili Kecamatan Blimbing akhirnya berhasil mengalahkan 4 kelurahan lain.

Yakni Kelurahan Kedungkandang mewakili Kecamatan Kedungkandang, Kelurahan Bandungrejosari mewakili Kecamatan Sukun, Kelurahan Sukoharjo mewakili Kecamatan Klojen dan Kelurahan Tasikmadu mewakili Kecamatan Lowokwaru.

Sebagai informasi, untuk juara pertama mendapatkan piagam dengan hadiah Rp 10 juta. Juara kedua mendapatkan piagam dan uang sebesar Rp 6 juta dan juara ketiga mendapatkan piagam dan uang sebesar Rp 4 juta.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat usai menyerahkan langsung penghargaan kepada tiga pemenang lomba pelayanan dan administrasi terbaik, menyampaikan apresiasinya atas kinerja kelurahan yang lolos dalam Lomdeskel 2025 Kota Malang.

“Kami sangat mengapresiasi untuk tiga kelurahan yakni Kelurahan Bunulrejo juara 1, Kelurahan Tasikmadu juara 2 dan Kelurahan Bandungrejosari dalam Lomdeskel 2025,” ujar Wahyu, Senin (21/4/2025).

“Penilaian tidak dilakukan sembarangan, ada standar khusus yang kami tetapkan. Fokus utama kami tentu pada pelayanan publik dan ketertiban administrasi,” sambungnya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Malang Segera Lakukan Perencanaan Perbaikan Gedung Sekolah Rusak

Ia melanjutkan, seluruh kelurahan telah memberikan yang terbaik. Hal ini terlihat dari inovasi-inovasi yang dihadirkan. Mereka yang menjadi terbaik pun sudah sesuai dengan standarisasinya.

“Kelurahan Bunulrejo yang mewakili Pemkot Malang di tingkat Provinsi Jatim, untuk itu tetap akan kami dorong untuk bisa mendapatkan terbaik,” terang Wahyu.

Pemerintah Kota Malang akan siap dan mendampingi Kelurahan Bunulrejo agar hasilnya lebih maksimal.

“Kami tak hanya mendampingi, tapi juga menambahkan sentuhan inovatif yang bisa jadi nilai plus, meski di luar indikator penilaian,” imbuh Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu mengajak seluruh kelurahan untuk tak berhenti berbenah dan berkompetisi meski di luar momen perlombaan.

“Kita punya 57 kelurahan. Harapan saya, semuanya berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik, tak cuma saat dinilai saja,” tegasnya.

Ia pun menyinggung soal visi besar Pemkot Malang, termasuk skema anggaran Rp 50 juta per RT yang sedang dalam proses regulasi.

“Soliditas antar elemen kelurahan, RT, dan RW harus dijaga. Ini bagian dari visi besar kami untuk menjadikan Kota Malang yang Mbois Berkelas,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kota Malang Siap Guncang Jawa Timur: Bunulrejo Tembus Tiga Besar, Target Juara Lomba Kelurahan 2025

Berita sebelumnya, Lurah Bunulrejo, Mirza Ronald Adi Saputra mengaku sangat bangga ketika ditunjuk Camat Blimbing untuk ikut Lomdeskel Kota Malang 2025.

Lomba tersebut dianggap Mirza sebagai kebanggaan dan bukan tidak mungkin pihaknya akan berjuang maksimal demi menjadi yang terbaik.

“Kami memiliki banyak potensi, inovasi untuk sebagai senjata pada Lomdeskel. Diantaranya yakni Siarah (Sistem Informasi Administrasi Terawangan Tanah),” kata Mirza, Selasa (18/3/2025).

Aplikasi Siarah muncul karena adanya keprihatinan. Karena ia melihat kondisi buku terawangan yang ada di kelurahan sudah mulai memprihatinkan, seperti mulai lapuk, hingga hurufnya mulai pudar.

“Terawangan tanah ini dicetak pada 1940 sampai 1960/1970an. Kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan. Mulai lapuk rusak hingga hurufnya mulai pudar. Berbekal dari itu, kami memiliki inovasi mendigitalkan buku terawangan tanah yang memudahkannya petugas untuk melaksanakan tugasnya dalam memenuhi permohonan dari warga yang butuh surat keterangan riwayat tanah,” beber Mirza.

“Dengan adanya digitalisasi buku terawangan tanah ini, nantinya buku itu dapat digunakan seterusnya, bahkan dapat dikembangkan fiturnya,” imbuh Mirza.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *