Sudutkota.id – Warga di kawasan Jalan Terusan Sulfat Utara, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dibuat geger dengan amblesnya Jembatan Sonokembang. Bagian tengah jembatan itu kini menganga lebar dengan kedalaman hingga beberapa meter.
Nampak bongkahan besar aspal dan beton terlihat berserakan di dasar sungai, membuat pemandangan di lokasi tampak mengerikan. Pantauan sudutkota.id, pada Selasa (14/10/2025) siang, area sekitar jembatan sudah dipasangi pita pengaman dan rambu penutupan jalan.
Kondisi amblesnya jembatan menyebabkan seluruh akses kendaraan ditutup total. Beberapa warga tampak berhenti di tepi jalan untuk sekadar melihat kondisi jembatan yang kini tak lagi bisa dilalui.
Ari, warga sekitar, mengatakan amblesnya jembatan terjadi bertahap sejak beberapa waktu terakhir.
“Awalnya cuma retak kecil di tengah jalan. Tapi lama-lama retaknya makin lebar dan akhirnya ambles separuh badan jembatan. Sekarang bagian bawahnya kosong, cuma tinggal puing dan tanah. Warga takut banget lewat situ,” ujarnya.
Menurut warga lain, kerusakan itu sempat menimbulkan suara gemuruh saat bagian tengah jembatan ambruk. Beruntung, tidak ada korban jiwa karena saat kejadian kondisi jalan sedang sepi. “Kalau siang biasanya ramai, tapi pas ambles itu untungnya nggak ada kendaraan lewat,” tambahnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, membenarkan kondisi amblesnya jembatan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim teknis dan alat berat ke lokasi untuk melakukan penanganan awal.
“Petugas sudah kami kirim untuk membersihkan material runtuhan serta memeriksa struktur bawah jembatan. Dugaan sementara, pondasi jembatan tergerus air sungai karena usia konstruksinya sudah cukup lama,” jelas Dandung.
Lebih lanjut, Dandung memastikan bahwa Pemerintah Kota Malang akan segera membangun ulang jembatan tersebut.
“Kami sudah menyiapkan rencana rekonstruksi. Insyaallah akhir Desember 2025, jembatan ini bisa kembali berfungsi,” ujarnya optimistis.
Ia menambahkan, jembatan baru nantinya akan dibangun dengan desain dan pondasi yang lebih kuat agar tahan terhadap erosi.
“Konstruksi akan diperkuat di bagian bawah dan aliran air akan diperlebar supaya lebih aman,” imbuhnya.




















