Sudutkota.id – Di balik semerbak bunga tabur dan doa yang lirih di antara pusara para pemimpin, Wali Kota Batu, Nurochman dan Wakil Wali Kota, Heli Suyanto menapaki kembali jejak panjang perjalanan kota yang mereka pimpin hari ini.
Ziarah ke makam para wali kota terdahulu, Rabu (15/10/2025), bukan sekadar seremonial jelang HUT ke-24 Kota Batu, melainkan napak tilas spiritual yang menyatukan masa lalu, kini, dan arah masa depan kota wisata ini.
Ziarah dimulai dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Samaan, Kota Malang, ke makam almarhum Imam Kabul pemimpin pertama yang menanamkan dasar pemerintahan Kota Batu.
Dari sana, langkah berlanjut ke pusara almarhum Eddy Rumpoko di Desa Pesanggrahan, Batu, disambut haru istri beliau, Dewanti Rumpoko. Dua makam, dua kisah, dan satu benang merah: pengabdian untuk Batu yang lestari.
“Ziarah ini bagian dari rasa terima kasih kami kepada para pendahulu. Doa kami agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan setiap perjuangan yang mereka ukir menjadi amal jariyah bagi Kota Batu,” katanya, Kamis 16 Oktober 2025.
Bagi Nurochman, ziarah bukan hanya mengenang, tapi juga meneguhkan arah. Ia menilai semangat para wali kota sebelumnya dari merintis, membangun, hingga memperkuat jati diri Batu adalah energi moral yang harus diteruskan.
“Kami ingin melanjutkan kebijakan yang pro rakyat dan menjaga kesinambungan nilai-nilai baik dalam pemerintahan,” ujarnya.
Senada Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto mengungkapkan besok pada 17 Oktober 2025, Kota Batu beranjak ke usia 24 tahun. Kota Baru bukan sekadar kota wisata dengan udara sejuk dan panorama elok, tapi juga kota yang dibangun dari ketulusan, perjuangan, dan doa para pemimpinnya.
“Dari tanah makam itu, lahir pengingat sunyi bahwa pembangunan bukan hanya soal gedung dan jalan, tapi juga tentang menghargai jejak dan warisan nilai yang ditinggalkan. Ziarah kemarin menjadi refleksi bahwa perjalanan Kota Batu menuju masa depan dimulai dari penghormatan yang tulus pada masa lalu,” tuturnya.