Sudutkota.id – Identitas mayat pria bertato yang ditemukan mengapung di Bendungan Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, akhirnya terungkap.
Setelah melalui pemeriksaan biometrik oleh Tim INAFIS Polres Malang, korban dipastikan bernama Adin Sulistyo (26), warga Jl Kol Sugiono 3C, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Proses identifikasi dilakukan dengan pemeriksaan sidik jari menggunakan MBIS di kamar jenazah RSUD Kanjuruhan, Minggu (30/11/2025) malam. Hasilnya cocok dengan data kependudukan yang tersimpan dalam database nasional.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinanjar, menyebutkan bahwa pemeriksaan sidik jari menjadi kunci utama dalam mengungkap identitas korban.
“Setelah dilakukan MBIS oleh Tim INAFIS, hasilnya mengarah pada identitas korban bernama Adin Sulistyo. Keluarga kami hubungi dan setelah dicek langsung, mereka membenarkan ciri-cirinya,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, Adin terakhir terlihat pada pagi hari tanggal 17 November 2025. Setelah itu ia tidak pulang maupun memberi kabar.
Korban dikenal memiliki hobi memancing, dan aktivitas itu sering ia lakukan di aliran Sungai Brantas dekat rumahnya. Pada hari ia menghilang, wilayah tersebut diguyur hujan deras dan debit sungai meningkat signifikan.
“Keluarga mengatakan korban memang sering memancing di area Brantas. Saat itu sungai sedang banjir. Dugaan sementara, korban terpeleset dan hanyut terbawa arus,” ungkap AKP Bambang.
Upaya pencarian keluarga berlangsung hampir dua pekan, namun tak menghasilkan titik terang hingga memasuki hari ke-13.
Kepastian identitas baru diperoleh, pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 20.30 WIB, setelah hasil MBIS keluar dan polisi menghubungi keluarga.
Pihak keluarga kemudian datang ke RSUD Kanjuruhan dan mengenali korban dari pakaian serta tato khas, termasuk tulisan “STAY YOUNG WILD AND FREE” di dada.
Setelah proses administrasi selesai, malam ini juga jenazah Adin dibawa pulang oleh pihak keluarga dari RSUD Kanjuruhan untuk segera disemayamkan dan dimakamkan di Kota Malang.
Polres Malang masih menunggu hasil visum lengkap guna memastikan penyebab kematian. Meskipun dugaan awal mengarah pada kecelakaan akibat terpeleset ke sungai, kepolisian tetap menunggu kesimpulan medis.
“Penyelidikan tetap kami lanjutkan. Hasil visum akan menentukan langkah berikutnya,” tutur AKP Bambang.




















