Sudutkota.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Batu dan Malang pada Jumat sore (31/10/2025) memicu longsoran tanah di kawasan padat penduduk Jalan Tampaksiring, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Longsoran tersebut membawa serta rumpun bambu besar yang tumbuh di lereng dan menimpa rumah warga.
Rumah yang tertimpa diketahui milik almarhum Bapak Keling, atau dikenal juga dengan nama Bapak Daudusno. Beruntung, saat kejadian tidak ada penghuni di dalam rumah sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Meski begitu, bagian atap dan dinding rumah mengalami kerusakan cukup berat akibat tertimpa batang-batang bambu berukuran besar.
Ketua RW 08 Kelurahan Samaan, Sudarto, menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Menurutnya, hujan deras di daerah atas, seperti di wilayah Batu, membuat aliran air deras mengarah ke kawasan Samaan yang berada di dataran lebih rendah.
“Air hujan cukup besar dan mengalir deras ke bawah. Tanah di sekitar rumpun bambu menjadi jenuh air dan akhirnya longsor. Rumpun bambu yang cukup besar ikut roboh dan menimpa rumah milik warga,” ungkap Sudarto, Senin (3/11/2025).
Pasca kejadian, warga setempat langsung berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk melakukan pembersihan material longsor. Kegiatan kerja bakti dilakukan pada Sabtu pagi dengan melibatkan aparat kelurahan, kecamatan, serta petugas dari BPBD Kota Malang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Klojen , Lurah Samaan Anang Setiawan, serta perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan BPBD Kota Malang. Mereka meninjau langsung kondisi tebing dan rumah warga yang terdampak.
“Dari BPBD juga sudah turun langsung ke lokasi. Rencananya, akan diberikan bantuan berupa terpal dan peralatan untuk menutup bagian tebing yang terbuka, agar tidak terjadi longsoran susulan,” tambah Sudarto.
Selain itu, warga bersama perangkat RW dan kelurahan juga berencana memotong sebagian rumpun bambu di area tersebut, karena dinilai terlalu rapat dan membahayakan pemukiman di bawahnya.
“Ke depan kami harap ada perhatian lebih dari pemerintah kota untuk memperkuat tebing di sepanjang kawasan Tampaksiring ini. Karena posisi rumah warga memang berada tepat di bawah lereng, jadi risikonya tinggi saat musim hujan,” ujarnya.
Hingga kini, pembersihan material bambu masih terus dilakukan secara bergotong royong oleh warga sekitar. Area yang longsor juga dipasangi pembatas sementara untuk mencegah warga mendekat.



















