Sudutkota.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tancap gas membidani kelahiran Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf). Tak mau asal bentuk, Pemkot menyambangi langsung dua kementerian di Jakarta, Kemendagri dan Kemenparekraf untuk minta restu dan merapikan jalur regulasi.
Rombongan dipimpin Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Rabu (21/5/2025). Mereka berkonsultasi tentang aturan kelembagaan yang jadi fondasi pendirian dinas baru itu.
Erik menegaskan, langkah ini bukan cuma administratif, tapi bentuk komitmen serius Kota Malang menjadikan ekraf sebagai mesin ekonomi baru.
“Kita pengin ini firm, clear, dan legal. Jangan sampai semangatnya kenceng, tapi mentok di aturan,” kata Erik di sela audiensi.
Ia menyebut, sudah satu dekade lebih Kota Malang membangun ekosistem ekraf. Tapi selama ini, belum ada dinas yang benar-benar spesifik ngurusi. Itu sebabnya, perlu satu lembaga yang bisa fokus mengampu, membina, dan mengembangkan ekraf secara berkelanjutan.
“Kalau ada kelembagaan yang khusus, iklim ekraf bisa makin settle dan sustainable. Ini sejalan juga dengan visi Pak Wali,” tegasnya.
Erik menyebut pembentukan Dinas Ekraf juga klop dengan program nasional. Menurutnya, ekonomi kreatif bukan cuma gaya-gayaan, tapi sudah jadi the new engine for growth economy. Kota Malang tak ingin tertinggal dalam gelombang ini.
Dari pihak Kemendagri, dukungan datang dari Leli Salman Al Farisi, Kasubdit Peningkatan Kapasitas Daerah. Ia mengapresiasi keseriusan Pemkot Malang, apalagi arah pembentukan dinas sudah selaras dengan RPJMD dan kekuatan ekosistem yang sudah jalan.
“Proses menuju dinas memang harus bertahap dan terencana. Tapi Malang sudah punya bekal kuat,” kata Leli.
Sementara itu, dari Kementerian Ekonomi Kreatif, Septriana Tangkary menyebut Kota Malang sangat layak jadi contoh nasional. Menurutnya, kalau semua proses berjalan mulus, Dinas Ekraf Malang bisa jadi pilot project bagi daerah lain.
“Semangatnya luar biasa. Potensinya juga besar. Kita dukung penuh,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Kota Malang tampak serius tak mau cuma jadi penonton di panggung ekonomi kreatif nasional. Mereka sedang bersiap ambil peran utama.(mit)