Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang mengambil langkah berani dalam membangun sektor ekonomi kreatif dan pariwisata yang berkelanjutan. Tak hanya sekadar menyusun rencana, Pemkot Malang kini tengah mengajukan pembentukan dinas mandiri khusus ekonomi kreatif.
Langkah yang disebut sebagai satu-satunya di Indonesia ini seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi. Dalam keterangannya usai mengikuti Rakornas Penguatan Kelembagaan Ekonomi Kreatif di Jakarta.
“Pemerintah Kota Malang telah mengirimkan surat resmi ke kementerian, memohon persetujuan pembentukan dinas mandiri ekonomi kreatif. Ini bukan langkah main-main, tapi bentuk keseriusan kami membangun ekosistem ekonomi kreatif dari hulu hingga hilir,” tegas Baihaqi, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, Kota Malang tak ingin pembangunan pariwisata hanya bergantung pada label atau julukan sebagai kota wisata. Yang lebih penting adalah membangun sistem dan ekosistem yang menyentuh seluruh sektor. Untuk itu, Pemkot menyusun Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) yang selaras dengan RPJMD.
“Kami ingin pembangunan sektor pariwisata ini menyentuh semua lini. Tidak bisa hanya bergantung pada APBD. Harus melibatkan sektor-sektor lain agar ada dampak ekonomi riil, terutama melalui event-event yang menghidupkan ekonomi malam hari,” kata Baihaqi.
Ia menegaskan, pengembangan ekonomi kreatif bukan wacana baru. Sejak 2016, Kota Malang sudah mulai menyiapkan milestone dan sarana-prasarana pendukungnya. Kini, langkah berikutnya adalah memperkuat kelembagaan agar sektor ini punya payung hukum dan kebijakan yang kokoh.
“Kami akan kawal terus proses ini. SKB untuk membentuk dinas mandiri tidak bisa diterbitkan sembarangan. Tapi kami yakin, karena ekonomi kreatif masuk dalam Nawacita nasional, pemerintah pusat akan memberi ruang,” ujar Baihaqi.
Selain dinas baru, Kota Malang juga tengah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang mengatur strategi pengembangan ekonomi kreatif secara menyeluruh. Ini sekaligus mempertegas posisi Kota Malang sebagai salah satu kota kreatif paling serius di Indonesia.
“Sampai hari ini, dari 59 pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia, belum ada yang melangkah sejauh ini. Kota Malang menjadi yang pertama mengajukan pembentukan dinas mandiri ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Lebih dari itu, Baihaqi mengungkapkan bahwa kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Kota Malang pada tahun 2024 telah melampaui angka 5 persen.
“Angka ini bukan kecil. Ini hasil nyata dari kerja bertahun-tahun. Kami juga menerima data bahwa tren ini akan terus naik, terutama jika distribusi dan akses pasar pelaku ekonomi kreatif kita perkuat,” tuturnya.
Menurut Baihaqi, tantangan terbesar saat ini justru bukan pada produksi, melainkan pemasaran. “Banyak pelaku yang sudah mampu berproduksi, tapi mereka butuh akses pasar yang lebih luas. Di situlah peran pemerintah hadir—menjembatani, memfasilitasi, dan mendorong distribusi produk lokal ke luar,” tegasnya.
Ia juga menyinggung perlunya keterlibatan perguruan tinggi untuk membentuk kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri kreatif saat ini. “Kita sudah memasuki fase kolaborasi. Ini saatnya memperkuat sinergi agar ekonomi kreatif menjadi tulang punggung pertumbuhan kota,” pungkasnya.(mit)