Daerah

Dishub Kota Malang Dorong Juru Parkir Melek Digital Lewat SISPARMA

20
×

Dishub Kota Malang Dorong Juru Parkir Melek Digital Lewat SISPARMA

Share this article
Dishub Kota Malang Dorong Juru Parkir Melek Digital Lewat SISPARMA
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, saat diwawancarai awak media usai kegiatan Pembinaan Juru Parkir di Mini Block Office (MBO) lantai 4, Jalan Simpang Majapahit, Kota Malang, Selasa (11/11/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan parkir dan transparansi retribusi, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menggelar kegiatan Pembinaan Juru Parkir di Mini Block Office (MBO) lantai 4, Jalan Simpang Majapahit, Kota Malang, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh para koordinator dan perwakilan juru parkir dari berbagai titik di Kota Malang. Pembinaan tersebut menjadi bagian dari strategi Dishub untuk memperkuat sinergi antarpetugas parkir serta memperkenalkan sistem digital terbaru bernama SISPARMA (Sistem Parkir Kota Malang).

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa pembinaan kali ini bukan sekadar formalitas rutin, melainkan bagian dari transformasi menuju tata kelola parkir modern dan berintegritas.

“Pembinaan ini kami fokuskan pada koordinator juru parkir dan sebagian jukir lapangan, agar mereka memahami bagaimana memberikan layanan terbaik kepada masyarakat sekaligus menjaga integritas. Mereka adalah mitra kami, dan sebagai mitra harus satu semangat, tidak bisa yang satu semangat yang lain tidak,” ujarnya saat diwawancarai awak media usai kegiatan.

Menurut Widjaja, Dishub tengah mendorong penerapan SISPARMA sebagai sistem digital pengelolaan parkir yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Melalui sistem ini, setiap juru parkir dan koordinator dapat melihat secara langsung potensi parkir, jumlah setoran, serta kewajiban retribusi yang harus diselesaikan.

“Selama ini jukir tidak tahu berapa yang sudah dibayarkan atau jadi kewajibannya. Dengan SISPARMA semua bisa dilihat secara terbuka dari potensi, lokasi titik parkir, hingga data koordinatornya. Sistem ini juga mencatat kalau ada jukir yang tidak masuk, jadi tidak bisa lagi lahan dibiarkan kosong tanpa setoran. Semua tercatat digital,” tegasnya.

Program SISPARMA mulai diuji coba sejak September 2025 dan saat ini baru diterapkan di sebagian titik parkir. Dari total 806 titik parkir, baru sekitar 10 persen yang sudah menggunakan sistem tersebut. Dishub berkomitmen melakukan sosialisasi berkelanjutan agar seluruh titik parkir dapat terintegrasi dalam sistem.

Widjaja mengakui, perubahan dari sistem manual ke digital tidak mudah karena masih ada jukir yang terbiasa dengan pola lama, termasuk penggunaan virtual account dan pengelolaan melalui juru pungut. Namun, Dishub terus menyesuaikan mekanisme agar transisi berjalan lancar.

“Juru pungut dulu jumlahnya ada 15 orang untuk 750 titik, sekarang tinggal 5 orang. Jadi kita ubah perannya menjadi pengawas lapangan. Mereka sekarang bertugas memastikan jukir di setiap titik menjalankan kewajiban dan menyetor retribusi sesuai aturan,” katanya.

Lebih lanjut, Widjaja menyebut salah satu tantangan utama Dishub adalah regulasi yang masih mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Retribusi Parkir. Saat ini, rancangan perda baru tengah menunggu evaluasi di tingkat provinsi dan diharapkan segera disahkan agar pengelolaan parkir lebih tertata.

“Kalau perda baru sudah disahkan, mekanisme pembagian hasil, sistem pembayaran, hingga hak jukir akan lebih jelas dan tertib. Ini penting agar semua bisa bekerja dengan aturan yang sama,” tambahnya.

Dishub Kota Malang menargetkan pendapatan dari sektor parkir sebesar Rp15 Miliar pada tahun ini. Namun, karena penyesuaian sistem digital dan proses transisi, target tersebut direvisi menjadi sekitar Rp10 Miliar.

“Kami sadar target realistis sangat penting. Tapi lewat SISPARMA ini, kami optimis PAD sektor parkir akan terus meningkat. Sistem ini membantu kami mengawasi, mencatat, dan mengefisienkan pengelolaan di lapangan,” tutup Widjaja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *