Daerah

Dapat Bantuan RTLH, 79 Warga Kota Batu Bahagia

16
×

Dapat Bantuan RTLH, 79 Warga Kota Batu Bahagia

Share this article
Dapat Bantuan RTLH, 79 Warga Kota Batu Bahagia
Penyaluran RTLH kepada penerima di Gerai Bank Jatim Mal Pelayanan Publik Among Warga.(foto:sudutkota.id/rsw)

Sudutkota.id – Harapan untuk memiliki rumah yang benar-benar layak kini kian nyata bagi puluhan warga Kota Batu. Melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Pemerintah Kota Batu kembali menyalurkan bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH/Rutilahu).

Bantuan RTLH tersebut adalah tahap yang kedua, dan diberikan kepada 79 penerima di Gerai Bank Jatim Mal Pelayanan Publik Among Warga, pada Senin (1/12/2025) kemarin.

Penyerahan tersebut menjadi lanjutan dari gelombang pertama pada Juli lalu yang menyasar 63 penerima.

Dalam tahap kedua, masing-masing keluarga memperoleh dana Rp30 Juta, terdiri dari Rp25,5 Juta untuk material bangunan dan Rp4,5 Juta untuk ongkos pengerjaan. Seluruh anggaran bersumber dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Kota Batu Tahun 2025.

Kepala Bidang Perumahan Disperkim Kota Batu, Prasetyo Bagus Wicaksono, menegaskan bahwa program ini menjadi wujud nyata visi misi mBatu Sae, khususnya konsep Madani yang menekankan pentingnya hunian layak bagi seluruh warga.

“Melalui program RTLH, kami berupaya menghadirkan tempat tinggal yang aman dan layak untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Komitmen itu ditunjukkan melalui peningkatan jumlah penerima. Tahun 2024, bantuan menyentuh 88 penerima. Tahun 2025 melonjak menjadi 142 keluarga.

Peningkatan ini, kata Prasetyo, merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk memperluas layanan perumahan layak pada tahun 2026.

“Kami terus memperkuat sinergi dengan desa dan kelurahan agar bantuan tepat sasaran dan benar-benar menyentuh warga yang paling membutuhkan,” imbuhnya.

Di lapangan, manfaat program ini terasa nyata. Rosita, warga Kelurahan Temas, tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. Rumah ibunya, Sunarti, selama ini dipenuhi kayu rapuh dan atap bocor yang membahayakan.

“Dengan bantuan ini, kami bisa memperbaiki semuanya. Rumah kami akan jauh lebih layak dari sebelumnya,” tuturnya.

Salah satu penerima Arif merasakan bantuan tersebut sebagai titik balik kehidupan keluarganya. Selama bertahun-tahun ia menempati rumah bocor yang sulit diperbaiki karena keterbatasan biaya. Bahkan, sebelum mendapatkan bantuan, mereka sempat menumpang di rumah saudara.

“Sekarang kami punya harapan baru. Rumah kami akhirnya bisa ditempati dengan nyaman,” ujar warga Desa Pesanggrahan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *